Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fery Widyatmoko: Gemar Membaca, Gemar Menulis Sampai Doyan Pisang Goreng

26 Januari 2021   18:18 Diperbarui: 27 Januari 2021   12:56 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, belajar sesudah dewasa laksana mengukir di atas air". (Ali bin Abi Thalib)

Perkataan Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'Anhu di atas sangat baik untuk diterapkan dalam dunia pendidikan. Rupanya ini juga diterapkan oleh Bapak dan Ibunya Kang Fery Widyatmoko, Penulis artikel Politik yang merupakan Kompasianer Terpopuler ke 2 tahun 2020 ini. Kompasianer pasti sudah kenalkan?

Sejak Kecil Sudah Gemar Membaca

Usia empat tahun, Fery kecil sudah akrab dengan buku bacaan. Belajar membaca dari koran Kompas, waktu itu Fery kecil suka membaca judul berita yang hurufnya ditulis besar-besar, yang Head Line itu.

Ibunya yang seorang guru sebenarnya tidak menekan atau mengharuskan Fery kecil untuk membaca. Orangtuanya hanya menyediakan fasilitas saja.

Mulai dari Koran Kompas, Majalah Hai, Novel (Petualangan) Lima Sekawan, Majalah Sahabat, Majalah Sapta Siaga dilahapnya tiap hari. Dan bacaan yang paling disukainya adalah tentang Olahraga terutama Bola.

Berlanjut pada usia lima tahun, sudah mulai tertarik membaca tulisan politik. Waduh, anak usia lima tahun sudah mengerti politik? Keren nggak tuh!

Ternyata kecerdasannya dalam menulis artikel populer didasari kegemarannya membaca sejak kecil. Kelas dua SD sudah hafal seluruh nama ibukota berikut kepala negaranya. Kalau saya, kelas dua SD pintar merengek minta jajan. Wkwkwk.

Selama bersekolah selalu masuk peringkat tiga besar di kelas. Hal ini sangatlah wajar, karena kegemaran membacanya memang sangat luar biasa. Sehingga otomatis banyak pengetahuan yang ia dapatkan.

Mengapa Pilih Menulis Artikel Politik?

Saat saya tanya mengapa kok suka nulis artikel politik? Bukankah artikel politik agak-agak rawan dan kekadang bisa menyulut emosi netizen yang maha benar dengan segala komentarnya? Salah sedikit kita menulis, akan menjadi bulan-bulanan mereka? Apalagi tulisan kita menyudutkan tokoh yang mereka puja dan bela, meskipun itu fakta.

Anda tahu jawaban dari Kang Fery?

Pertama, menyalurkan hobi menulis.

Tujuannya menulis terutama di Kompasiana adalah menyalurkan hobi menulisnya. Namanya hobi, kalau tersalur siapa sih yang nggak senang.

Kedua, mendapatkan banyak viu adalah salah satu hal yang menggembirakan. Banyak yang membaca bukankah menandakan sebuah tulisan itu bermanfaat dan dicari-cari. Hal ini adalah wujud dari apresiasi terhadap tulisan. Tulisan hadir memang untuk memenuhi kebutuhan pembaca.

Ketiga, menulis artikel populer, semacam politik praktis, kata Kang Fery bisa membuat adrenalin naik dan merasa asyik.

Wah wah, cara mendapatkan keasyikan orang itu beda-beda ya. Kalau saya, masih tetap merasa asyik kalau artikel kuliner saya banyak yang membaca lalu mempraktikkan. He he he.

Keempat, menulis artikel politik atau artikel populer lainnya itu untuk mengungkapkan keresahan yang ada dalam pikiran. Keresahan di sini tentunya keresahan terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan hati nuraninya bahkan yang sering hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bagaimana Caranya Bisa Cepat Menayangkan Artikel Yang Lagi Hangat dibicarakan?

Saya bilang Kang Fery itu orangnya cerdas dan "cadas". Cerdas melihat berita yang lagi hangat dan berhasil menayangkan artikel dengan cepat pula.

"Cadas" di sini maksudnya, Kang Fery mengudar berita yang lagi hangat dengan ulasan kekinian hingga mudah diterima oleh pembaca, sehingga menjadi artikel yang bagus.

Saya bocorkan sedikit rahasianya ya. Agar artikel kita banyak dibaca yang pada akhirnya nangkring di artikel terpopuler, harus mencari topik yang menarik, mengandung unsur kebaruan serta didukung referensi yang bagus dan valid.

Saya menggaris bawahi,  menulis artikel terpopuler  maupun kategori apa saja sangat dibutuhkan pengetahuan dan wawasan yang luas. Banyak-banyakin referensinya agar tidak mati gaya di tengah-tengah menulis ya (semacam menasehati diri sendiri). Hiks.

Kembali ke Laptop, Eh Kembali ke Dapur

Siapapun dan apapun profesinya, takbisa lepas dengan urusan dapur, tentunya membahas soal makanan. Selama orang tersebut masih ingin berumur panjang dan bertahan hidup. Politikus, Dokter, Polisi bahkan Penulispun ujung-ujungnya akan kembali ke meja makan, betul nggak? Makan untuk hidup dan bukan hidup untuk makan.

Begitu juga Kang Fery. Beberapa masakan kesukaanya adalah Ayam Lodho, Tongseng Kambing dan Olahan dari pisang.

Untuk resep Ayam Lodho sudah pernah saya tulis. Bisa dilihat di sini.

Sedangkan untuk resep Tongseng Kambing untuk sementara belum bisa saya penuhi ya, mungkin lain waktu semoga bisa. Bukan apa-apa, kambingnya kan masih cemple (anak kambing), kasihan kalau disembelih. Mungkin bulan haji yang akan datang sudah besar dan sudah siap dijagal begitu ya. Hahaha, alasan saja.

Kali ini saya akan berbagi resep dari salah satu kesukaan Kang Fery, yaitu olahan dari pisang. Kang Fery sangat suka pisang. Saking sukanya, diolah apapun mau. Direbus mau, digoreng juga takmenolak.

Resep Pisang Goreng Mekar Laksana Bunga Mawar.

Nah, agar semakin menarik, olahan pisang goreng kali ini dengan tampilan yang agak beda. Berikut ini resepnya ya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Bahan-bahan:

6 buah pisang nangka dikupas dan masing-masing dipotong menjadi 2 bagian.
7 sdm tepung terigu
1 sdm margarin leleh
1/2 sdm garam
Minyak secukupnya
Air secukupnya (adonan jangan sampai terlalu kental dan jangan terlalu encer)

Cara Membuat:

1. Pisang yang sudah dipotong menjadi dua, belah tipis-tipis menjadi 4 atau 5 belah, jangan sampai putus.

2. Buat adonan pencelup. Masukkan terigu ke dalam mangkok, masukkan margarin leleh,  garam.

3. Masukkan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk.

4. Sampai adonan kalis dan takada yang menggerindil.

5. Celupkan pisang yang sudah mekar karena belahannya dibuka, ke dalam adonan pencelup sampai semua terbalur, lalu goreng sampai pisang berwarna kuning kecoklatan.

6. Begitu seterusnya sampai pisang habis.

7. Pisang Goreng Mekar Laksana Bunga Mawar sudah matang dan siap disantap.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Amboi, enaknya! renyah digigit dan empuk dilumat, kenyang di perut. Sajikan selagi hangat, pasti segera habis diembat.

Sekadar Mengingatkan Tentang Blogshop Menulis Artikel Politik

Sekadar mengingatkan kembali, bagi yang penasaran dengan penampilan Kang Fery si Penulis cerdas nan cadas bersama Nara Sumber lainnya yang takkalah keren, akan mengudar wawasan bagaimana menulis artikel politik yang bernas dan wawas pada hari Kamis tanggal 4 Pebruari 2021 mendatang.

Jangan sampai ketinggalan ya! Kenali orangnya dan serap ilmunya.

Demikian tadi artikel tentang Sosok Penulis Artikel Politik Terpopuler, Resep Pisang Goreng dan informasi tentang Blogshop Menulis Artikel Politik bersama KPB di Kompasiana. Semoga bermanfaat.

Salam sehat selalu

Siti Nazarotin
Blitar, 26 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun