Yang kedua, Latihan terus menerus. Menghafal naskah sekaligus aktingnya. Ini bukan perkara mudah bagi saya. Butuh kemauan dan semangat dari diri saya sendiri.
Yang ketiga, saya harus bisa akting. Minimal bisa membawakan sebuah dongeng dengan baik. Takusah bicara menang atau kalah. Kata teman saya saja begini, " Bayi yang baru lahir saja tidak langsung minta jajankan?". Anda tahu maksudnya bukan?
Setelah latihan membaca dan menguasai naskah saya lakukan, latihan aktingpun saya jalani. Belajar pada seorang teman yang tentunya sudah profesional, kebetulan beliau kompasianer juga.
Untung saya sudah bergabung di Kompasiana. Saya kenal banyak teman yang hebat-hebat. Hinggalah saya mendapatkan bantuan dari mereka.
Akhirnya kemarin saya lakukan pengambilan videonya, tentu dengan bantuan teman juga. Saya tak mungkin bisa melakukan sendiri. Kini video masih dalam proses editing. Semoga selamat dan aman sampai tujuan.
Rasanya lega, bisa merampungkan proyek yang bagi saya itu hal besar karena saya belum pernah mengikuti kompetisi dongeng. Semoga hasilnya bagus dan bermanfaat. Terutama untuk anak didik saya sendiri. Syukur-syukur bermanfaat secara luas. Sebab nanti video dongengnya diunggah di youtube. Horee saya masuk Youtube. He he he.
Ada Kemauan Pasti Ada Jalan
Selama ada kemauan pasti ada jalan. Hal ini yang selalu saya jalani. Takada kata sulit kalau kita mempunyai kemauan dan semangat untuk maju. Kata teman saya lagi, "Yang penting Percaya Diri dulu, selebihnya itu ya usaha yang maksimal". Dan itu sudah saya lakukan. Eh teman saya ini juga kompasianer loh. Dia yang sering memberikan suntikan semangat agar saya konsisten menulis. Terima kasih teman-teman hebat.
Demikian tadi keikutsertaan saya dalam meningkatkan kreativitas pembelajaran pada masa Pandemi Covid 19, dalam Kompetisi Dongeng Islami. Semoga bermanfaat.
Bagaimana dengan anda? Anda suka tantangan baru juga? Yuk, tulis kisahnya, agar orang lain terinspirasi.
Salam sehat selalu