DUH Pandemi Covid 19, kapan berakhir. Kita semua takada yang tahu. Keadaan seperti ini telah kita lalui selama 10 bulan 19 hari, tepat sampai hari ini, waktu yang cukup lama.
Pandemi Covid 19 telah memporak-porandakan seluruh sendi kehidupan kita. Sebut saja ekonomi, kesehatan dan pendidikan, meskipun masih banyak sendi lainnya. Tiga sendi kehidupan tadi yang lekat dengan masyarakat.
Tak terkecuali saya, terkait profesi saya sebagai pendidik. Kali ini saya akan membicarakan tentang dampak Pandemi Covid 19 terhadap keberlangsungan pendidikan di Indonesia, terfokus yang saya alami di tempat saya mengabdi.
Pendidikan Jarak Jauh di masa Pandemi Covid 19
Sejak Pandemi Covid 19 masuk ke Indonesia, yaitu bulan Maret 2020 lalu secara otomatis pembelajaran tatap muka ditiadakan dan diganti dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
PJJ yang memang takada yang menduga, makanya takada rencana matang. Mau takmau harus kita selenggarakan. Bukan masalah keterpaksaan, namun merupakan suatu keharusan dan sebuah tantangan bagi pelaku pendidikan (baca: guru dan siswa).
Kalau ditanya tentang persiapan menghadapi pembelajaran daring (dalam jaringan), bisa dikatakan seperti orang yang punya hajatan besar namun tanpa rencana. Hari ini pelaksanaan, hari ini belanja bahan-bahan, hari ini juga memasak, pun kelengkapan acara lainya disiapkan hari ini juga. Pastinya hebohkan. Jangan dulu bicara hasil.
Begitu juga dengan pelaksanaan pembelajaran kita. Pandemi Covid 19 datang tak diundang dan diusirpun tak segera hengkang. Hal ini menuntut pelaku pendidikan untuk cerdas dan tanggap menghadapinya.
Dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan PJJ, Kemendikbud juga sudah berupaya dengan mengeluarkan kebijakan dan program. Sebut saja Kurikulum darurat, Guru Penggerak dan bantuan quota belajar, yang semuanya itu mengeluarkan biasa yang tak sedikit.
Sebagai pelaksana lapangan, dituntut untuk kreatif dan inovatif. Pandemi Covid 19 justru membuat ide-ide cemerlang bermunculan. Saya sebagai guru Mata Pelajaran (Mapel) Pendidikan Agama Islam (PAI) harus ikut serta berkreasi dalam menciptakan dan atau mendukung program-program yang diluncurkan oleh organisasi profesi yang menaungi saya, sebut saja Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI.
Program KKG PAI Kab. Blitar Pada Masa Pandemi Covid 19