Hari ini hari pertama saya masuk kerja. Meskipun anak-anak masih belajar di rumah, namun kekhawatiran tetap ada. Karena di wilayah saya, Kabupaten Blitar, khususnya Kecamatan Kanigoro berada pada zona hitam. Dan cukup mengkhawatirkan lagi, desa di mana saya tinggal, angka yang terpapar Covid 19 tertinggi di antara desa-desa se kecamatan. Lalu ramai dibahas tentang Virus Mutasi pula, apalagi ini. Ya Rabbi, apa yang bisa saya lakukan?
Pandemi Covid 19 berlangsung hampir satu tahun. Persebarannya kian melambung seakan takbisa dibendung. Semakin banyak orang yang terpapar, sebagian memang dinyatakan sembuh, namun jumlah angka kematianpun membuat dada sesak.
Virus Mutasi dan Penjelasannya.
Malah ada informasi baru bahwa Virus Covid 19 bermutasi menjadi varian baru yang berpotensi memperbanyak sebarannya. Dari referensi yang saya baca, bahwa Virus Covid 19 bermutasi menjadi puluhan gen baru.
Virus Mutasi yang disebut versi kuat dari Virus Covid 19 diberi nama D614G. Ketika bermutasi, beberapa bagian dari virus menyerang sistem kekebalan sehingga lebih sulit ditangani.
Dari bentuknya, D614G punya jumlah mahkota menonjol 4-5 kali lebih dibandingkan Covid 19. Jumlah tonjolan mahkota ini yang membuat virus lebih cepat menginfeksi sel manusia, stabil, dan tangguh.
Selain itu, para ilmuwan di India yang mengidentifikadi adanya jenis virus mutasi Corona yang lebih berbahaya yang diberi nama A2a dan yang lebih dominan di dunia.
Menghadapi hal seperti ini, apakah lantas kita hanya diam saja? Tak melakukan apapun yang sekira membantu mencegah semakin meluasnya penyebaran Covid 19?
Enam Hal yang Bisa Kita Lakukan Untuk Mencegah Virus Mutasi di Sekolah.
Setidaknya ada enam hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah Virus Mutasi dan penyebarannya, yaitu:
1. Meningkatkan Protokol Kesehatan.
Virus Covid  19 ini, sejak awal merebak, yaitu pada bulan Maret 2020, sebenarnya kita sudah diajarkan untuk menjaga kesehatan.
Mulai dari sering mencuci tangan pakai sabun, memakai hand sanitizer dan masker setiap keluar rumah. Protokol kesehatan ini seharusnya kita patuhi. Tapi pada kenyataanya, saya sering melihat pelanggaran protokol kesehatan ini di masyarakat.
Kalau sudah terlanjur seperti ini keadaanya, baru menyadari kesalahannya. Sebelum lebih jauh terlambat, maka yang kita lakukan saat ini adalah, mematuhi protokol kesehatan secara ketat, tentunya dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
Di sekolah saya, pelaksanaan protokol kesehatan cukup bagus.
Siapa saja yang datang duluan, bertindak mengecek suhu badan rekan-rekan yang lainnya.
Pemakaian masker dan hand sanitizer juga selalu ditaati, kita saling mengingatkan, apabila ada rekan yang lupa tidak mencuci tangan atau lupa tidak memakai masker, di sekolah juga disiapkan.
2. Jaga jarak dan hindari kerumunan.
Menjaga jarak sewaktu beraktivitas di luar rumah adalah hal yang wajib dilakukan. Pun jangan mengadakan kegiatan yang berpotensi mendatangkan kerumunan. Lah, kan ini sudah sering digembar-gemborkan to. Tapi masih sering dilanggar jugakan?
Klaster-klaster kerumunan massa inilah banyak menyumbangkan jumlah penyebaran Covid 19 semakin melonjak. Mulai dari klaster hajatan, klaster pilkada, klaster perkantoran dan klaster kerumunan lainnya.
Maka dari itulah, menghindari kerumunan hukumnya wajib. Jikalau terpaksa harus mengadakan kegiatan yang mendatangkan banyak orang, maka perketat protokol kesehatan.
Untuk menghindari kerumunan ini, sekolah saya menyiasatinya dengan cara, kami melakukan aktivitas di kelas masing-masing. Hanya sesekali saja berada di kantor dan ruang guru, saat ada rapat sekolah, itupun dengan tetap menjaga jarak.
Sementara ini anak-anak masih belajar di rumah, dan untuk program guru kunjung ditiadakan sampai keadaan membaik.
Baca juga: Kembali Belajar dengan Sistem Tatap Muka atau PJJ, Persiapkan Hal-hal Berikut Ini
3. Apabila Timbul Gejala, Segera Periksa Ke Rumah Sakit.
Di sekolah saya, sudah disiapkan piranti terkait Covid 19 seperti thermogun, hand sanitizer dan tempat cuci tangan berikut sabunnya.
Apabila ada yang mengalami gejala yang mengarah pada Covid 19, maka sekolah saya segera menyarankan untuk periksa ke rumah sakit.
Tujuannya adalah agar segera terdeteksi penyakit kita. Apabila sejak awal diketahui maka kemungkinan besar akan tertangani dengan baik.
4. Update Berita Tentang Covid 19
Â
Sekolah saya selalu menginformasikan tentang hal-hal penting terkait Virus Covid 19 kepada wali murid dan siswa melalui grup WA kelas.
Tujuannya adalah agar kita tahu seluk beluk tentang virus ini, setelah mengetahuinya kita akan terhindar dari berita-berita hoax yang meresahkan. Kita akan mengetahui langkah-langkah apa yang akan ditempuh jikalau didapati terpapar.
5. Jaga imun dan iman
Kalimat ini indah dan penuh makna. Mengandung perintah untuk ikhtiar dan berdoa. Suatu tahapan yang harus kita lalui yang sudah diajarkan dalam agama (baca: islam)
Ikhtiar menjaga kekebalan tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan rajin berolahraga.
Berdoa memohon kepada Tuhan, agar Virus Covid 19 segera lenyap dari bumi.
6. Tawakkal kepada Allah
Jikalau semua sudah kita lakukan, maka yang terakhir, pasrahkan semua kepada Allah. Sakit dan sehat, hidup dan mati hanya milik Allah. Ingat! Tawakkal adalah langkah terakhir yang kita ambil.
Demikian tadi enam hal yang bisa kita lakukan dalam menghadapi Virus Covid 19 dan antek-anteknya ini.
Terakhir, tak jemu-jemu kita panjatkan doa, semoga Virus Covid 19 segera sirna dan kehidupan kembali normal.
Salam tangguh dan sehat selalu
Siti Nazarotin
Blitar, 4 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H