Karena sudah hampir setahun kelas tidak terpakai, sudah barang tentu dibutuhkan persiapan lagi. Kebersihan dan kelengkapan kelas kami siapkan. Perlu juga diberikan dekor kelas yang baru agar kalau sewaktu-waktu pembelajaran tatap muka diberlakukan, akan memudahkan kami. Kelas butuh sentuhan seni juga, agar anak-anak merasa nyaman dan terobati rasa kangennya.
2. Persiapan Fisik dan Mental.
Waktu hampir setahun bukanlah pendek. Tentunya kami harus beradaptasi lagi dengan suasana baru. Setelah sekian lama anak-anak melakukan PJJ, pastilah ada rasa canggung baik dari guru itu sendiri maupun dari anak-anak.
Makanya diperlukan persiapan fisik dan mental, agar guru dan siswa tidak kaget dengan suasana pembelajaran tatap muka pasca PJJ.
3. Kesiapan Sekolah
Kesiapan kelas sudah selesai, lalu bagaimana dengan kesiapan sekolah? Sekolah juga harus mempersiapkan diri menghadapi pembelajaran tatap muka.
Sekolah di sini berarti mencakup semua stake holder. Mulai dari Kepala Sekolah, Guru, siswa, penjaga, komite sekolah dan paguyuban kelas.
Semua harus siap dan mendukung diberlakukannya pembelajaran tatap muka, tentunya dengan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi.
4. Teknis Pelaksanaan.
Sesuai hasil kordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh lembaga, jika nanti pembelajaran tatap muka jadi diberlakukan.
Pertama. Sekolah mengadakan koordinasi  secara  interen (Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah) untuk memastikan apakah sekolah sudah siap betul tatap muka apa belum.
Kedua. Setelah koordinasi interen menyatakan siap, Â sekolah menyusun proposal siap tatap muka sesuai format yang sudah diberikan.