Jika ditelusuri akan jelas ceritanya. Bahwa tersebutlah seorang wanita bernama Loe Lan Hwa beserta suaminya The Ek Tjong (D. Muljono) dan kedua anaknya yang kala itu bertempat tinggal di Babat, memutuskan untuk mengungsi ke Semarang. Karena situasi di Babat tidak aman yang membuat kehidupannya tak nyaman sehingga pindah domisili dan menetap di Semarang.
Ia membuka usaha dengan membuat dan menjual kue wingko babat. Awal usahanya dilakukan dengan cara menjualnya berkeliling ke rumah-rumah warga. Hingga menjadi sebuah usaha terkenal sampai sekarang.
Sedangkan di daerah Lamongan sendiri, ada sebuah toko wingko babat yang sangat terkenal yang didirikan oleh Loe Lan Ling sejak tahun 1898. Dan ternyata Loe Lan Ling ini adalah saudara kandung dari Loe Lan Hwa yang membuka usaha wingko babat di Semarang tadi. Dua bersaudara ini merupakan anak dari  Loe Soe Siang adalah si pencipta dari resep wingko babat itu sendiri.
Loe Sie Siang merantau dari Tiongkok dan menetap di Babat dan mengembangkan kue Wingko ini di Babat Lamongan.
Oo ternyata begini sejarahnya ya.
Masyarakat harus tahu sejarah, dan siapapun harus mendukung untuk meluruskan sejarah. Agar anak cucu kita kelak tahu, betapa sejarah itu sangat penting. Betapa menghargai sebuah karya itu juga penting. Sejarah tercipta untuk diambil pelajaran, bukan untuk disalahgunakan.
Dari ulasan di atas dapatlah kita tarik kesimpulan, bahwa wingko babat berasal dari Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan Jawa Timur dan dikembangkan di Semarang, sampai menjadi kue khas di sana. Jadi, wingko babat sama-sama terkenal dan sama-sama diproduksi baik di Lamongan maupun di Semarang.
Adapun perubahan abjad dari "Wingko Babat" ke "Wingko Babad", hanyalah untuk menyesuaikan dengan ejaan saja.
Wingko Babat Dijual dengan Banyak Varian Rasa dan Ada Beberapa Merk Terkenal yang Patut Anda Coba
Wingko babat sekarang dibuat dengan beberapa varian rasa. Ada rasa original, pisang, coklat, nangka, durian dan lain-lain. Namun dari semua varian rasa tersebut, saya tetap suka yang original, yaitu asli rasa dari tepung ketan dan parutan kelapa saja, terkadang ada yang menambahkan pandan sebagai bumbunya. Yang ori memang tetap di hati ya. He he he