Ketika ajal menjemput. Tak ada yang kuasa melintangi. Untuk sekadar ditangguhkan barang sehari. Tak ada tanya. Apakah telah mempersiapkan diri. Pun tak ada pemberitahuan sebelumnya. Hanya berjejak dan sandi saja. Namun sering tak dimafhumi. Baru dimaklumi setelah pergi
Ketika ajal menjemput
Anak dan istri sangat kehilangan
Sanak famili, handai taulan sedih tak berkesudahan
Belum kuasa merelakan
Isak tangis tiada jeda disuarakan
Ketika ajal menjemput
Tak pandang umur
Bisa muda bisa lanjut usia bahkan masih balita
diambil Yang Maha Kuasa
Semua ikuti kehendakNya
Sebab itu
Ketika bergirang hati ingatlah ajal
Ketika bermuram durja ingatlah ajal
Ketika berbenda ingatlah ajal
Ketika papa ingatlah ajal
Sebab itu
Lipat gandakan amal kebajikan
Surut dan redakan diryah
Jaga lisan, jaga tatapan, jaga pendengaran
Jaga semuanya dari hal-hal yang bisa menumpuk dosa
Tingkatkan syukur jauhi kufur
Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un
Semua kan berpulang padaNya
Siti Nazarotin
Blitar, 16 Oktober 2020
*terinspirasi setelah takziyah dari saudaraÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H