Dulu tempatnya masih kecil. Sekarang sudah direnovasi dan diperluas. Sehingga pengunjung tidak sampai berdesakan. Suasana warung juga sangat nyaman dan bersih. Membuat pengunjung betah.
Membuka lapangan kerja  bagi masyarakat sekitar
Kalau dulu yang melayani langsung pemiliknya, kebetulan suami istri terjun langsung melayani pelanggan. Sekarang mereka tidak lagi melayani. Yang melayani adalah anak buahnya yang sempat saya hitung ada 6 oranganlah, itu yang berada di depan. Belum yang bagian dapur.
Karena banyaknya pengunjung, maka diperlukan juga tenaga parkir untuk menata dan menjaga sepeda motor dan mobil milik pengunjung.
Saya tak sempat tanya banyak hal, karena takut mengganggu juga. Karena saat saya ke sana, pengunjung cukup banyak, meskipun tidak sampai bergerombol. Karena kebetulan warungnya lumayan luas dan masyarakat juga semakin sadar akan pentingnya penerapan protokol kesehatan di masa Pandemi seperti sekarang ini. Hanya tanya beberapa hal saja, itupun saya lakukan ketika sudah mau pulang sambil membayar.
Sego Pecel Lambe Ndower, sedap dan murah.
Warung Sego Pecel Lambe Ndower buka mulai jam 04.30 - 12.00. Ada varian level sambel mulai level tidak pedas, sedang dan pedas. Kalau anda ingin ke sana, saya sarankan pilih yang level sedang saja. Khawatir kaget, karena saya pernah pesan yang level pedas, saya ngoweh-ngoweh kepedasan. Kecuali kalau memang anda benar-benar penyuka pedas tingkat tinggi.
Tersedia aneka minuman, di antaranya yang menjadi andalan andalan Cendol Dawet. Tapi harganya tidak Limang-atusan seperti lagu Dangdut yang dipopulerkan pertama kali oleh Abah Lala seorang seniman dari Boyolali  itu lo ya. He he he. Segelas besar Cendol Dawet dibandrol 4000 saja. Jadi cukup dengan merogoh kocek 11000 anda sudah bisa kenyang dan puas.
Tetap perhatikan protokol kesehatan