Sudah kenal dengan makanan yang satu ini? Namanya kemungkinan berbeda di setiap daerah. Di daerah Jawa Timur dikenal dengan nama Suweg. Ada pula yang menyebutnya Porang.
Pagi-pagi ibu mertua saya datang dengan membawa sepiring penuh Suweg kukus yang masih panas lengkap dengan taburan parutan kelapa. Langsung saja saya nikmati untuk sarapan pagi. Hmmm, Â rasanya gurih teksturnya punel seperti beras ketan.
Cara budidaya Suweg
Suweg termasuk jenis umbi-umbian yang kini semakin langka. Di daerah saya tak banyak petani yang membudidayakan Suweg. Mungkin karena belum mengetahui informasinya ya.
Satu pohon biasanya menghasilkan satu buah Suweg yang berbobot sekitar 4 kilo gram, dan di daerah saya dihargai 8 - 10 ribu rupiah.
Tanaman Suweg ini baru bisa dipanen setelah berusia 5 bulan sampai 1 tahun. Kalau pohon dan daunnya mulai menguning, itu pertanda siap dipanen.
Cara pengolahan Suweg
Biasanya masyarakat membiarkan sampai pohon dan daunnya mati baru dipanen. Dan cara mengolahnya harus didiamkan barang satu atau dua hari dari waktu memanen yang tujuannya adalah untuk menghilangkan getahnya. Karena kadang-kadang kalau dikonsumsi langsung akan menimbulkan gatal dilidah saat kita makan.
Sementara ini sepengetahuan saya, Suweg hanya bisa dijadikan makanan selingan dengan cara dikukus tidak seperti umbi-umbian lainnya yang bisa diolah menjadi banyak jenis makanan.
Ternyata baru tahu saya, kalau di daerah Bantur Jawa Timur telah dibudidayakan tanaman Suweg atau Porang ini dan hasilnya bisa dijadikan berbagai macam kudapan seperti Sosis, bakso dan es krim. Wah nggak nyangka ya.