Tebarkan Kebaikan Lewat Tulisan

Nah, dari situ teman saya mengambil kesimpulan kalau saya pasnya menulis tentang kuliner. "Tekuni saja nulis kulinernya, entar embak akan lancar di situ, pembaca juga akan mengenal embak sebagai penulis kuliner, setelah lancar di kuliner, embak bisa nulis apa saja, nanti akan menjadi mudah kok". Kata teman saya itu.

Mulai intens menulis tentang kuliner masih sekitar 3 bulanan lah, walapun sebelumnya juga pernah ada tulisan tentang kuliner. Hikmah dari semua ini adalah, saya semakin rajin memasak. Karena saya akan mudah menuangkan tulisan kalau itu saya alami sendiri. Suami dan anak-anak jadi tambah seneng deh. He he he.

Sebuah Pencapaian

Buku kuliner saya berada di tangan pembaca | dok.pri

Makin ke sini makin asyik dan mengalami progress yang sangat bagus. Tentunya progress ini perbandingannya bukan siapa-siapa lo. Perbandingannya dengan tulisan-tulisan saya sebelumnya.

Dua hari sekali, tiga hari sekali kadang seminggu sekali saya baru posting tulisan. Saat merasakan kelelahan menulis, kembali seorang teman memberi saran dan semangat. "Ayuk semangat menulis, taklukan diri sendiri, buat target dan jadwal menulis. Misalnya dua hari sekali atau syukur-syukur 1 hari 1 artikel".

Kebetulan Ramadhan tiba, Kompasiana mengadakan event menulis dengan program Samber THR nya. Lagi-lagi teman saya itu mengatakan,  "Kalau mau intens menulis, inilah saat yang tepat, ikuti event samber". Tidak kepada saya saja, tapi kepada semua teman di grup yang mengalami kesulitan menulis.

Dan saran tersebut sangat manjur. Terutama saya, telah berhasil menaklukkan diri saya sendiri, ikut event Samber yang 28 hari itu saya hanya bolong 2 hari. Berarti sudah ada peningkatan dari bulan sebelumnya.

Nah,  khusus yang bulan Mei ini, tulisan ini merupakan tulisan ke 32 di bulan Mei sekaligus tulisan ke 212 sejak gabung di Kompasiana sampai sekarang. Berarti untuk bulan Mei full saya menulis 1 hari 1 artikel, bahkan kemarin ada 2 tulisan yang saya posting.

Ini menurut saya adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Lagi-lagi ukurannya adalah saya sendiri, bukan orang lain.

Maka dari itu, pada kesempatan kali ini, saya ucapkan banyak terima kasih kepada Kompasiana yang telah memfasilitasi saya untuk menulis, berbagi kebaikan meskipun hal-hal sederhana.

Saya ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang selalu baik dan memberi semangat dan ilmunya kepada saya, khususnya teman-teman di grup KPB yang sangat luar biasa. Pun kepada kompasianer semua, Anda semua adalah teman sekaligus guru saya.