Hari-hari berjalan begitu cepat.Tak terasa sebentar lagi lebaran tiba. Kesibukan masyarakat untuk menyambut datangnya lebaran atau Hari Raya Idul Fitri semakin terasa.
Di tengah suasana prihatin karena adanya Pandemi Corona yang belum juga sirna, semangat masyarakat di daerahku dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri tak surut, meskipun tak seheboh tahun-tahun lalu.
Dalam rangka menjawab tantangan dari Kompasiana hari ini, tentang tradisi jelang Idul Fitri, langsung saja ya, aku uraikan di sini.
Tradisi menyambut Hari Raya Idul Fitri di daerahku antara lain:
Tradisi ini sudah ada sejak aku masih kecil. Biasanya dilaksanakan sehari sebelum puasa dan diulangi lagi menjelang Idul Fitri. Semua umat islam berbondong-bondong pergi ke makam untuk mendoakan arwah keluarga.
Ritual ini diawali dengan menaburkan bunga ke atas makam, dilanjutkan membaca Surat Yasin dan Tahlil dan diakhiri dengan doa. Diharapkan semoga arwah keluarga terutama kedua orang tua diampuni semua dosanya dan diterima semua amalnya.
Ziarah kubur ini lebih banyak dilakukan oleh para lelaki. Meskipun begitu, tak jarang pula kita temui peziarah perempuan.
Tradisi yang selalu dilakukan di daerahku adalah bersih-bersih. Adapun yang dibersihkan adalah rumah masing-masing dan tempat ibadah.
Bersih-bersih tersebut mulai dari mengepel lantai, mencuci karpet dan tikar serta mencuci peralatan shalat.