Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Coronavirus Merebak, Begini Suka Duka Belajar di Rumah

26 Maret 2020   07:02 Diperbarui: 16 Juni 2021   17:34 3640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Andai saja Coronavirus tidak melanda, pasti anak-anak bisa ke sekolah seperti biasanya. Ketemu bapak ibu guru dan teman-teman sekelas. Dapat uang jajan dan bisa beli jajan di kantin sekolah sambil berdesak-desakan penuh canda ria. Bisa bebas berekspresi, bisa berpetualang ke sana ke mari.

Baca juga : Mendengarkan Musik Bisa Membantu Kita untuk Meningkatkan Semangat belajar

Suka duka belajar di rumah

Karena himbauan untuk belajar di rumah, mau tidak mau harus patuh dan setuju, dan tanpa terasa sudah sebelas hari berlalu. Masih seperti hari-hari kemarin, dengan dibimbing orang tua, mereka mengerjakan tugas manual maupun online.

Anak sedang mengerjakan tugas online/dok.pri
Anak sedang mengerjakan tugas online/dok.pri
Tersirat suka duka di sana, suka duka pemberlakuan belajar di rumah. Sempat ngobrol dengan beberapa wali murid yang lumayan akrab. Meskipun ngobrolnya lewat WAG, bisa terbaca dengan jelas.

Sukanya, sebagian besar orang tua merasa sangat senang bisa terus bersama buah hatinya sepanjang waktu. Bisa memantau belajar anak, bisa memperhatikan dan membantu mengerjakan tugas anak.

Pagi hari tidak ribet, sebab kalau belajar di sekolah harus mempersiapkan semuanya, bangun harus lebih awal, sarapan pagi dan tetek bengek lainnya.

Bagi anak yang terbiasa memakai hand phone, merasa senang belajar di rumah, apabila ada tugas yang tidak dimengerti, bisa langsung browsing di internet, dan merasa mendapat kesempatan emas untuk berlama-lama memakai hand phone, tentunya dengan dalih mengerjakan tugas.

Sedangkan dukanya, bagi orang tua adalah, hampir seluruh waktunya tervorsir untuk membimbing anaknya dalam belajar. Sementara banyak tugas lainnya juga harus dikerjakan. Orang tua harus benar-benar bisa membagi waktu agar semua berjalan dengan lancar.

Belum lagi bagi orang tua yang gaptek, akan merasa kesulitan mana kala tugas anak berupa tugas online dan akan memakan quota yang bagi mereka juga menjadi sebuah persoalan, karena harus mengeluarkan uang khusus untuk itu.

Baca juga : Penerapan Keterampilan Mengajar dalam Upaya Penyampaian Hasil Belajar

Sering pula orang tua terlibat pertengkaran kecil dengan anak gegara anak ogah-ogahan mengerjakan tugas. Orang tua harus membujuk anak dengan berbagai cara agar mau belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun