Lagi-lagi aku ingin memperkenalkan salah satu Wisata Kuliner  kepada Kompasianers, yaitu Warung Mak Ti yang berada di Blitar tepatnya di Dusun Nglaos Desa Jatinom Kecamatan Kanigoro.
Lokasi Warung Mak Ti sangat berdekatan dengan tempatku mengajar. Akupun sering ke sana membeli nasi bungkus untuk makan siang, bersama teman-teman kerja.
Menu andalan dari warung Mak Ti adalah berbagai olahan ikan air tawar, yang dipasok dari Bendungan Selorejo Blitar. Jenis ikan yang disajikan antara lain: Bader, Mujair, Bandeng, Patin, Gurami dan Nila.
Ikan tersebut ada yang diolah dengan cara digoreng saja, ada pula yang dimasak bumbu pedas bersantan.
Semua tersaji dan tertata rapi di dalam panci-panci besar berjejer di atas meja, yang begitu menggoda selera bagi siapa yang melihatnya.
Warung Mak Ti disajikan dengan cara Prasmanan. Â Pelanggan mengambil sendiri, nasi, sayur berikut lauk sekenyangnya. 1 porsi plus segelas Es Teh, cukup membayar 10 ribu saja. Siapa yang tidak tergoda sih.
Jangan dikira kalau harga murah itu rasanya kurang enak. Ternyata meskipun dijual murah, rasanya juga enak dilidah. Apalagi perut sedang lapar. He he he
Bagi yang sudah terbiasa makan di depot-depot mewah dengan sajian makanan yang serba kental dan harga yang mahal, sudah merasa "mblenger", bisa mencoba makan di Warung Mak Ti ini.
Masakannya sederhana, aneka sayur lodehnya tidak terlalu kental santannya, bumbunyapun khas bumbu tradisional, sehingga tidak bikin "mblenger".
Di Warung Mak Ti, selain dilayani dengan cara prasmanan, juga melayani nasi bungkus dan sayur siap saji.
Banyak pula ditemui pembeli berseragam pegawai yang berkunjung di sana. Hal ini menandakan bahwa Warung Mak Ti cukup diminati oleh masyarakat.
Namun ada yang berbeda di Warung Mak Ti ini, selain bertujuan mengambil keuntungan dari usahanya, beliau juga mengatakan salah satu tujuan buka warung adalah untuk bersedekah, makanya dijual dengan harga murah.
Seringkali saat aku beli nasi bungkus, karena banyak antrian yang harus dilayani, aku harus menunggu. Saat menunggu inilah aku dan temanku dibuatkan Es Teh, dan itu gratis.
Kadang juga saat aku membayar nasi bungkus yang kupesan, Mak Ti sering memberi sebungkus ikan goreng sebagai bonus. Mantap kan.
Pernah pula aku lihat, Mak Ti memberikan nasi bungkus kepada masyarakat yang sedang kerja bakti, pun kepada orang yang keluarganya sakit.
Sungguh mulia hati Mak Ti. Mencari keuntungan namun tak lupa bersedekah, patut kita jadikan panutan. Demikian ulasanku tentang Wisata Kuliner di Blitar, semoga bermanfaat.
Siti Nazarotin
Blitar, 12 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H