Mohon tunggu...
Sitinadhir Ollin
Sitinadhir Ollin Mohon Tunggu... Lainnya - Ollin unisa

Menuntut ilmu tidak hanya d dapatkan dari bangku sekolah. Menuntut ilmu itu setiap situasi dan kondisi. Hasilnya ilmu. Prosesnya dari pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pemulihan Tercepat Penderita Stroke

23 Agustus 2022   11:25 Diperbarui: 23 Agustus 2022   11:29 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Sehat. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengertian stroke adalah kondisi yang terjadi akibat pasokan darah ke otak terputus oleh karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah sehingga mengakibaatkan kematian sel sebagian dari area otak. Stroke merupakan suatu penyakit yang tidak menular dan menyebabkan kecacatan nomor satu didunia. 

Penderita stroke secara langsung akan kehilangan kemampuan fungsional yang berhubungan dengan kesehariannya.  Prevelensi  penderita stroke dari hasil Riskesdas (2018) meningkat  dibandingkan dengan tahun 2013. Peningkatan yang sangat signifikan dari 7% pada menjadi 10,9%.

Berdasarkan kelompok umur Kategori tertinggi diatas usia : >75 tahun sebesar 67,0%. Berdasarkan tempat tinggal : perdesaan sebesar 11,4, dan perkotaan sebesar 12,7%. Berdasarkan tingkat pendidikan : Kategori tertinggi pada tidak sekolah sebesar 32,8%. 

Berdasarkan jenis kelamin : Laki-laki sebesar 12,0%, dan perempuan sebesar 12,1%. Kenaikan prevelensi penyakit tidak menular tersebut karena pola hidup, merokok, mengkonsumsi minuman alkohol, aktivitas fisik dan kurang mengkonsumsi buah sayuran. Masyarakat Indonesia kebanyakan mengkonsumsi makanan yang tinggi gula dan garam. (Kemenkes, 2017).

Data World Health Organization (WHO) tahun 2016 menunjukkan 56,9 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2016, lebih dari setengah (54%) disebabkan oleh 10 penyebab utama, salah satunya yaitu penyakit jantung iskemik dan stroke. Penyakit tersebut menjadi pembunuh terbesar di dunia sebesar 15,2 juta kematian gabungan pada 2016. Penyakit ini tetap menjadi penyebab utama kematian secara global dalam 15 tahun terakhir.

Stroke terbagi menjadi 2 jenis yaitu stroke  iskemik disebabkan oleh aliran darah ke otak yang terhambat atau tersumbat dan stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak sehingga terjadinya perdarahan di otak.

Adapun gejala dan tanda-tanda stroke biasa disingkat SeGeRa Ke Rs. Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak atau sulit menelan secara tiba-tiba. 

Gerak separuh anggota tubuh melemah secara tiba-tiba. BicaRa pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara, bicara tidak nyambung. Kebas atau baal atau kesemutan di separuh tubuh. Rabun pandangan mata seperti kabur dan pandangan secara tiba-tiba. Sakit kepala tiba-tiba yang sebelumnya tidak pernah dirasakan, gangguan fungsi keseimbangan dan terasa berputar, gerakan sulit di koordinasi (P2PTM Kemenkes RI, 2017).

Penderita stroke sangat membutuhkan dukungan keluarga. Dengan dukungan penuh dari keluarga penderita stroke akan semakin cepat mandiri. Arti dari mandiri merupakan kemampuan diri sendiri dalam mencukupi kebutuhan untuk dirinya sendiri. 

Ada empat dukungan atau motivasi keluarga untuk penderita stroke yaitu dukungan untuk meningkatkan aktivitas fungsional, dukungan berupa instrumental, dukungan informasional, dukungan penilaian dan dukungan emosional.

Stroke merupakan penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak menyebabkan penderita mengalami kelemahan fisik dan gangguan psikis. Karena hal tersebut membuat penderita stroke mudah tersinggung  dan bergantung penuh pada orang lain terutama keluarga untuk melakukan aktivitas sehari-hari yaitu ke toilet, makan, minum, mengenakan baju dan berpindah tempat. 

Dukungan untuk peningkatan kemampuan fungsional (Aktivity Of Daili Living) yaitu dengan melibatkan keluarga untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Perhatian dari anggota keluarga dibutuhkan pada massa pemulihan untuk pendampingan dan perawatan penderita stroke. Pemulihan penderita stroke membutuhkan waktu yang panjang untuk melatih gerak dan fungsi anggota tubuh yang lemah. 

Didukung oleh hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh (Rayanti, dkk 2018) menjelaskan dukungan keluarga pada penderita pasca stroke dapat menurunkan kemungkinan sakit dan mempercepat kesembuhan baik secara fisik maupun secara psikologis. Dan sebaliknya apabila penderita pasca stroke tidak mendapat dukungan dan motivasi dari keluarga maka aktivitas sehari-hari penderita tergolong kurang mandiri.

Dukungan instrumental yang berarti keluarga memberi pertolongan yang praktis dan fasilitas selama perawatan. Contohnya anggota keluarga mengantar dan menjemput penderita stroke ke klinik kesehatan untuk melakukan kontrol dan fisioterapi. Selama di rumah sendiri pasien stroke dibuatkan tempat tidur sesuai dengan kebutuhan penderita stroke. 

Memberi makanan yang sehat dan teratur sesuai kebutuhan penderita stroke. Dukungan informasional artinya keluarga memberikan informasi, saran, nasehat, petunjuk untuk pengobatan stroke. Dan mengarahkan ke pengobatan yang terbaik untuk penderita stroke. 

Dukungan penilaian ditujukan oleh keluarga dengan memberikan pujian dan motivasi untuk sembuh ketika penderita secara bertahap mengalami kemajuan sehingga penderita tetap merasa dihargai. Dukungan emosional dengan cara memberi empati, kasih sayang yang tulus dan rasa peduli kepada penderita yang dapat meningkatkan rasa percaya diri. 

Didukung dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh (Zai, dkk 2019) hasil penelitian menunjukan bahwa ada dukungan keluarga dalam merawat penderita stroke berada pada kategori baik sebanyak 86,2% responden, dukungan informasionoal berada pada kategori baik sebanyak 84,5% responden, dukungan emosional berada pada kategori baik sebanyak 75,9% responden, dukungan instrumental berada pada kategori baik sebanyak 82,8% responden, dukungan penilaian berada pada kategori baik 67,2% reponden. Dengan dukungan keluarga penderita stroke akan segera pulih dan mandiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun