Mohon tunggu...
Siti Nada NurChalisha
Siti Nada NurChalisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi UNISSULA Sri Dewi Wahyundaru Email: sridewi@unissula.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengujian Pengendalian Intern Pengeluaran Kas pada Perusahaan Manufaktur

1 Januari 2023   20:26 Diperbarui: 1 Januari 2023   20:34 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siti Nada Nurchalisha

Sri Dewi Wahyundaru

Akuntansi FE Unissula

Semakin meluasnya sektor industri, jumlah proyek yang dikerjakan oleh dunia usaha akan bertambah. Seorang manajemen harus 

pandai dalam mengambil keputusan penting pada siklus penerimaan dan pengeluaran kas, sehingga dapat melancarkan dan memperluas kegiatan usaha perusahaan. Siklus ini memberikan dampak yang signifikan terhadap pendapatan dan pengeluaran kas perusahaan. Maka, untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas dalam penyajian laporan keuangan, sehingga perusahaan harus menerapkan pengendalian intern yang cukup memadai.

Pada artikel ini, saya akan membahas pengujian pengendalian intern pengeluaran kas pada perusahaan manufaktur. Kas 

merupakan aktiva perusahaan yang paling penting dalam perencanaan operasional suatu perusahaan. Setiap transaksi perusahaan, baik penerimaan maupun pengeluaran, akan berdampak pada kas. Karena kas memiliki sifat yang likuid yaitu mudah diperlukan ataupun digelapkan, maka perusahaan perlu menerapkan pengujian pengendalian intern pengeluaran kas. Perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi dan memiliki nilai nominal disebut perusahaan manufaktur.

Pengertian pengendalian intern dan fungsinya

Menurut Wahyudi (2018) pengendalian intern adalah proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal 

lain di organisasi untuk memberikan keyakinan terkait tujuan yang memadai. Pengendalian ini, digunakan untuk mengoptimalkan suatu kegiatan perusahaan agar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh manajemen.

Menurut Hermawan (2018), tujuan pengendalian intern, yaitu:

1. Meningkatkan kinerja organisasi

2. Mengoreksi pengumpulan dan pengelolaan data

3. Meningkatkan efisiensi

4. Meningkatkan kinerja manajemen

Pengendalian intern pengeluaran kas terdiri dari:

1. Jika jumlahnya besar harus diotorisasi menggunakan cek.

2. Jika jumlahnya kecil menggunakan kas kecil.

3. Kas kecil biasanya menggunakan metode imprest.

4. Persetujuan pejabat yang berwenang sangat penting jika menggunakan kas kecil.

5. Dilakukan pemeriksaan secara tiba-tiba terhadap kas perusahaan



Sedangkan, pengeluaran kas di suatu perusahaan bisa menggunakan sistem cek dan dana kas kecil. Apabila jumlah nominalnya 

relatif kecil, maka tidak dapat menggunakan sistem cek.

Sistem pengeluaran kas dengan menggunakan cek

a. Pengeluaran cek akan diterima oleh pihak yang namanya tertulis pada formulir tersebut dengan menggunakan cek atas nama.

b. Transaksi pengeluaran kas direkap juga oleh bank, selanjutnya dikirimkan laporan rekening bank kepada perusahaan yang 

menjadi nasabahnya secara teratur.

c. Pada saat transaksi, penerbit cek akan secara otomatis menerima tanda penerimaan dari penerima pembayaran.

Pencatatan akuntansi dengan sistem cek 

  • Mencatat jurnal pengeluaran kas.
  • Cek register berfungsi untuk mengetahui cek keluar dari pembayaran kartu kredit atau pihak lainnya.

Sistem  pengeluaran kas dengan menggunakan dana kas kecil

Petty cash yaitu uang yang digunakan untuk kegiatan operasional (pengeluaran)perusahan yang relatif kecil.

a)Sistem saldo fluktuasi yaitu sistem pencatatan kas kecil yang jumlah dananya selalu berubah, aturannya antara lain:

1. Pendebitan dana pada kas kecil dilakukan saat pembentukan dana.

2. Sedangkan, saat melakukan pembelian, dicatat dengan mengkreditkan.

3. Jika ada pembayaran kembali, bisa dilakukan dengan mendebit sejumlah uang yang lebih kecil.

b)Sistem imprest, yaitu sistem pencatatan yang dananya bersifat tetap. Aturan menggunakan sistem ini, sebagai berikut:

1. Pada pembentukan, bisa melakukan pendebitan dana pada kas kecil.

2. Selain itu, pada saat pembelian tidak perlu menjurnal untuk menghindari hutang

3. Dan pada saat pengisian dana kembali, mendebit biaya dan mengkredit kas.

Pencatatan akuntansi dengan sistem dana kas kecil

  • Kas yang keluar karena terjadinya pembelian dicatat pada jurnal pengeluaran
  • Register cek digunakan untuk mencatat cek keluar dari pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.
  • Jurnal pengeluaran dana kas kecil, sebagai alat pendebitan distribusi yang timbul akibat pembelian.

Daftar Pustaka

Wahyudi. (2018). Soft Controls Aspek humanisme dalam sistem pengendalian intern. Yogyakarta: Diandra Kreatif.

Hermawan,S., Maryanti,E., dan Biduri,S. (2018). Pengantar Akuntansi Dua. Edisi Pertama. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun