Banjir bandang menerjang dan menghanyutkan rumah 12 warga di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Selain itu, hingga 34 rumah tiba-tiba terendam banjir setelah hujan deras.Â
Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa melaporkan, sedikitnya 829 orang dari 208 KK tinggal di 13 desa dan 5 kecamatan.
Selain itu, banjir bandang menghanyutkan satu pabrik dan merusak 27 hektar sawah siap panen serta menggenangi 99 hektar sawah dan 3 mobil lainnya.
Aliran air yang deras merusak rumah warga. Beberapa ternak mati karena pemiliknya tidak dapat menyelamatkan mereka saat merumput di ladang. Untungnya tidak ada korban jiwa, namun kerusakan properti masih dikumpulkan. Â Â
Penyebab Banjir Bandang
Kepala BPBD Kabupaten Sumbawa Muhammad Nurhidayat mengatakan dalam laporan temuan asesmen sementara bahwa banjir bandang disebabkan oleh banyak faktor. Selain hujan lebat di dalam dan sekitar Sumbawa, banjir bandang diyakini disebabkan oleh tanah terlantar yang luas akibat penebangan liar, sehingga mengurangi luas dan intensitas penyerapan air tanah.Selain itu, infrastruktur untuk perlindungan batuan dan lereng di Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak dapat menahan peningkatan aliran air maksimum dan diperparah oleh pendangkalan sungai yang deras. Â
Desa Lito paling menderita
Desa Lito di Kabupaten Moyo Hulu adalah daerah yang paling terkena dampak, menurut hasil survei cepat di tempat. Di kawasan Desa Lito terdapat tiga desa yang berada di bantaran sungai, 770 jiwa terdampak, 5 rumah hanyut, 50 hektare sawah terendam banjir, dan jembatan antara Desa Lito dan Desa Lantung terputus aksesnya.
Selain itu, Desa Brang Rea memiliki 3 rumah terapung yang menampung 11 KK/44 jiwa. Selain itu, ada 8 rumah penduduk yang sebagian roboh akibat banjir, dan 1 pabrik pabrik juga terkena dampak banjir.Â
Sementara itu, menurut perkiraan Desa Rate, banjir bandang menghanyutkan 27 hektar tanaman padi di sekitar sawah Orong Reban. Selain itu, pemukiman warga terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter, terjadi longsor di beberapa tempat berbatu, dan beberapa hewan penghuni ditemukan mati.Â
Upaya Penanganannya
Untuk mempercepat penanggulangan banjir, tim BPBD Kabupaten Sumbawa berkoordinasi dengan pemangku kepentingan. Kegiatan seperti penilaian dan pemantauan akan terus memperhitungkan kerusakan baik yang berwujud maupun tidak berwujud dan aspek lain yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi darurat.
Selain itu, tim gabungan membantu warga setempat membersihkan lumpur dan puing-puing yang terbawa banjir. Mereka yang terlibat adalah BPBD Kabupaten Sumbawa, TNI, Polri, Basarnas, RAPI Sumbawa, Pramuka Sumbawa, pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan relawan penanggulangan bencana. Â
Kondisi Saat Ini
Banjir berlanjut di beberapa tempat, namun sebagian besar tidak ada genangan air dan hanya material yang tersisa. Sementara itu, hujan terus turun meski intensitasnya rendah.
Menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Zainuddin Abdul, potensi hujan ringan hingga sedang masih terjadi di Kabupaten Sumbawa dan sekitarnya hingga Kamis (6/4) besok. Majid.
Menyikapi hal tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena peristiwa cuaca seperti angin kencang, banjir bandang, tanah longsor, dan banjir dapat memicu bencana baru.
Jika hujan deras berlangsung lebih dari satu jam, masyarakat yang tinggal di lereng sungai dan di bawah bebatuan disarankan untuk mengungsi sendiri ke tempat yang lebih aman 2-3 jam setelah hujan berhenti. Sedangkan OPD setempat mendukung masyarakat dalam peningkatan kapasitas, mitigasi dan kesiapsiagaan untuk meminimalisir dampak bencana. Dalam tanggap darurat, kebutuhan dasar warga yang terkena dampak krisis harus dipenuhi dengan mengutamakan kelompok rentan.
Masyarakat secara keseluruhan dan sebagian pemerintah daerah harus terus memantau kondisi cuaca saat ini berdasarkan informasi yang diberikan oleh badan yang berwenang seperti BMKG. Hindari informasi yang tidak dapat diterima begitu saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI