Mohon tunggu...
Siti Mutoharoh
Siti Mutoharoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya seorang mahasiswi dan saya menjadikan laman ini sebagai tempat mencurahkan pengetahuan saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Pembelajaran Simulasi dan Contoh Penerapannya

29 November 2023   23:47 Diperbarui: 30 November 2023   00:23 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan aspek yang penting untuk dikelola secara efektif agar mampu beradaptasi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Dari  Undang-undang No.2 tahun 1989 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak atas kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang sekurang-kurangnya setara dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan tamatan pendidikan dasar.

Didalam pembelajaran ini kita akan membahas tentang Model Pembelajaran Simulasi dan Contoh Penerapannya, apa itu simulasi? dan bagaimana cara penerapannya? baik kita simak penjelasannya sama-sama

A. Pengertian Metode Pembelajaran Simulasi

Simulasi adalah suatu motode pembelajaran yang dilakukan dengan cara meniru situasi sebenarnya untuk menggambarkan suatu proses kondisi atau lingkungan yang sedang dipelajari. Berikut definisi dan pengertian model pembelajaran simulasi dari beberapa buku:

- Menurut Abu Ahmadi: Simulasi atau bisa disebut Simulation berarti tiruan atau suatu perbuatan yang bersifat pura-pura saja.

- Menurut Sumantri dan Permana(2002) metode simulasi adalah cara penyajian pengajaran dengan menggunakan suatu tiruan atau menggambarkan situasi sebenarnya agar diperoleh pemahaman tentang hakikat suatu konsep, prinsip atau keterampilan tertentu.

B. Kesalahan atau kekurangan dalam penerapan metode simulasi. 

Menurut Sanjaya(2006), yaitu:

1. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dengan kenyataan di lapangan 

2. pengelolaan  yang kurang baik membuat simulasi yang dilakukan hanya sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.

3. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.

4. Biaya pengembangan tinggi dan perlu waktu lama

5. Fasilitas dan alat-alat khusus yang dibutuhkan mungkin sulit diperoleh serta mahal harga dan pemeliharaannya.

Jadi, simulasi di lakukan untuk meminimalisir atau mengurangi terjadinya kesalahan. Saat kita di hadapkan dengan kondisi atau kenyataan di lapangan. Karena kurangnya kedisiplinan sehingga simulasi yang dilakukan tidak sesuai dengan kenyataan yang diinginkan. Tetapi, hal tersebut membuat diri individu atau kelompok mendapatkan pengalaman agar lebih baik lagi. Jadi sebagai peserta didik, harus disiplin dan memiliki rasa tanggung jawab dalam melakukan sebuah kegiatan simulasi.

Akibat kurangnya dari kedisiplinan sehingga kesan dari peserta itu berpikir apa yang mereka simulasikan itu sebagai alat hiburan sehingga berkesan yang kurang baik, yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah pembelajaran yang baik namun dijadikan pembelajaran yang terabaikan. Jadi, ketika kita mau mensimulasikan sikap keaktifan dan kedisiplinan diri individu atau kelompok harus ditingkatkan.

Dalam kegiatan simulasi Faktor psikologis seperti rasa malu , takut , tidak percayadiri sering mempengaruhi peserta didik ketika melalukan simulasi sehingga peserta didik menjadi ragu. Oleh sebab itu sebagai pendidik , kita harus dapat membimbing, mendukung dan memberikan motivasi agar siswa tersebut bisa percaya diri dan juga aktif. Ketika simulasi dilakukan kita juga  membutuhkan  sebuah fasilitas , fasilitas tersebut dapat berupa tempat , peralatan dan perlengkapan untuk menunjang kegiatan simulasi dan fasilitas tersebut dapat disiapkan oleh individu, kelompok atau penyelenggara seperti sekolah.

Itulah alasan kenapa kesalahan dalam metode pembelajaran simulasi sering terjadi.

C. Contoh penerapan metode simulasi ( bermain peran ) Yang dapat dilakukan oleh guru dan peserta didik di dalam kelas :

- Guru memberikan sebuah gambaran tentang masalah yang akan disimulasikan lalu

- Guru memberikan penugasan untuk membentuk kelompok masing-masing terhadap peserta didik dan peserta didik melakukan        perannya masing-masing.

- Guru dan peserta didik harus berperan aktif, dan guru juga harus memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik disaat sedang berlatih memperankan atau menggambarkan peristiwa yang harus terjadi.

- Guru juga memberikan bimbingan dan bantuan terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan .

- Guru memberikan dan melakukan diskusi terhadap peserta didik, yaitu mendiskusikan cerita yang tadi telah disampaikan  dan apa yang dapat diambil hikmah dari cerita tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam proses belajar mengajar, metode pembelajaran yang digunakan menjadi salah satu faktor penting apakah materi yang kita sampaikan diterima dengan baik atau tidak. Salah satunya metode simulasi, hal ini berguna untuk memberikan respons atau membuat keputusan atau melakukan tindakan untuk mengatasi masalah atau situasi dan menerima umpan balik tentang respon tersebut. Pentingnya pembelajaran simulasi karena dapat dijadikan sebagai bekal peserta didik dalam menghadapi situasi yang sebenarnya, dapat mengembangkan kreativitas dan lebih percaya diri, dan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun