4. Biaya pengembangan tinggi dan perlu waktu lama
5. Fasilitas dan alat-alat khusus yang dibutuhkan mungkin sulit diperoleh serta mahal harga dan pemeliharaannya.
Jadi, simulasi di lakukan untuk meminimalisir atau mengurangi terjadinya kesalahan. Saat kita di hadapkan dengan kondisi atau kenyataan di lapangan. Karena kurangnya kedisiplinan sehingga simulasi yang dilakukan tidak sesuai dengan kenyataan yang diinginkan. Tetapi, hal tersebut membuat diri individu atau kelompok mendapatkan pengalaman agar lebih baik lagi. Jadi sebagai peserta didik, harus disiplin dan memiliki rasa tanggung jawab dalam melakukan sebuah kegiatan simulasi.
Akibat kurangnya dari kedisiplinan sehingga kesan dari peserta itu berpikir apa yang mereka simulasikan itu sebagai alat hiburan sehingga berkesan yang kurang baik, yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah pembelajaran yang baik namun dijadikan pembelajaran yang terabaikan. Jadi, ketika kita mau mensimulasikan sikap keaktifan dan kedisiplinan diri individu atau kelompok harus ditingkatkan.
Dalam kegiatan simulasi Faktor psikologis seperti rasa malu , takut , tidak percayadiri sering mempengaruhi peserta didik ketika melalukan simulasi sehingga peserta didik menjadi ragu. Oleh sebab itu sebagai pendidik , kita harus dapat membimbing, mendukung dan memberikan motivasi agar siswa tersebut bisa percaya diri dan juga aktif. Ketika simulasi dilakukan kita juga  membutuhkan  sebuah fasilitas , fasilitas tersebut dapat berupa tempat , peralatan dan perlengkapan untuk menunjang kegiatan simulasi dan fasilitas tersebut dapat disiapkan oleh individu, kelompok atau penyelenggara seperti sekolah.
Itulah alasan kenapa kesalahan dalam metode pembelajaran simulasi sering terjadi.
C. Contoh penerapan metode simulasi ( bermain peran ) Yang dapat dilakukan oleh guru dan peserta didik di dalam kelas :
- Guru memberikan sebuah gambaran tentang masalah yang akan disimulasikan lalu
- Guru memberikan penugasan untuk membentuk kelompok masing-masing terhadap peserta didik dan peserta didik melakukan    perannya masing-masing.
- Guru dan peserta didik harus berperan aktif, dan guru juga harus memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik disaat sedang berlatih memperankan atau menggambarkan peristiwa yang harus terjadi.
- Guru juga memberikan bimbingan dan bantuan terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan .