Ketiga, para orang tua harus mendidik anak mereka tentang bullying termasuk apa yang dimaksud bullying jenis-jenisnya dan bagaimana cara melaporkannya jika bullying itu terjadi. Bisa dibilang ini menjadi sosialisasi awal agar anak-anak tidak terjerumus pada hal yang berbau bullying.
Keempat, untuk membantu anak bangun rasa percaya diri orang tua bisa memberikan pujian dan dorongan untuk terlibat dalam kegiatan yang mereka nikmati.
Kelima, jika orang tua mencurigai anak mereka menjadi korban bullying. Penting bagi mereka untuk bekerjasama dengan guru dan pihak sekolah dengan melaporkan masalah ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman untuk anak-anak.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi bullying di sekolah adalah melakukan implementasi program pendidikan tentang bullying, membangun lingkungan sekolah yang positif, sekolah harus memiliki kebijakan yang jelas dan tegas mengenai bullying, dan memberi dukungan bagi korban bullying seperti konseling dan program dukungan emosional lainnya.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dampak psikologis bullying pada siswa SD atau MI memerlukan perhatian khusus dan serius dari guru, masyarakat dan yang utama adalah orangtua. Luangkan waktu untuk anak-anak di sela kesibukan kalian, perhatikan tingkah laku anak, dan kerja sama antara orang tua dan sekolah adalah kunci untuk melindungi anak-anak dari pengalaman bullying yang merugikan. Setiap tindakan kecil yang diambil dapat memberikan dampak yang besar bagi kesehatan mental dan kesejahteraan anak-anak kita di masa depan.
Oke sampai disini dulu pembahasan kita, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Ingat bully dapat merusak psikologi anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H