Kue lebaran yang dijual mabk yuli dikemas dengan mengikuti trend sekarang-sekarang. Seperti penggunaan toples bening, kartu ucapan, dan pengemasan menggunakan hampers. Hal ini untuk menarik pembeli order kue jualannya.
"Karena pembeli jaman sekarang sangat suka dengan sesuatu yang lucu-lucu, packingan yang cantik, jadi kalau buat tentengan untuk dikasihkan ke keluarga atau teman jadi lebih menarik," tambah mbak yuli.
Selain itu ia juga memberikan kejutan bagi para pelanggan yang sudah sering order jualannya dengan meletakkan satu toples kecil kue kering didalam kantong plastik kue kering milik pelanggannya.
"Jadi kita taruh kue keringnya di dalam kantong plastik secara random, variannya bermacam-macam," jelas mbak yuli.
Selain itu mabk yuli juga membuka layanan Cash on Delivery (COD) bagi para pembelinya. Hal ini untuk memberikan pelayanan yang cukup mudah kepada para pembeli.
Memastikan kue jualannya sampai kepada para pembeli dalam keadaan baik. Selain itu pesan Cash on Delivery (COD) juga dapat memudahkan para pembelinya.
"Soalnya banyak juga ibu-ibu yang malas untuk datang langsung ke toko kue kering ini jadi saya inisiatif untuk bisa menggunakan metode Cash on delivery (COD) agar memudahkan ibu-ibu untuk berburu kue lebaran,” Jelas mbak yuli.
Mendekati lebaran mbak yuli mulai kewalahan untuk memenuhi orderan yang masuk. Saking banyaknya mbak yuli harus close order kue keringnya.
"Kemarin 2 hari full packing, hari jum'at kita kayanya close order," imbuhnya kembali.
Dalam satu kali open order saja mbak yuli harus bisa menyediakan kurang lebih 150 toples kue kering dengan berbagai jenis yang dipesan para pembeli.
"Sampai sekarang total orderan sudah sangat banyak mencapai 300 toples lebih ya sekitar Rp 11 juta," terangnya.
Menurut mbak yuli kualitas kue kering yang dijualnya juga menjadi kunci untuk menarik pelanggan hingga menjadi pelanggan tetap pada setiap tahunnya.