Penggunaan teknologi komunikasi yang terlalu sering dan bukan menjadi salah satu selingan yang inovatif tentunya akan berdampak negatif bagi siswa. Jika siswa terlalu bergantung pada teknologi pembelajaran, maka mereka akan kehilangan minat untuk bersosialisasi, kecanduan menggunakan handphone, menyalahgunakan handphone untuk bermain game, dan lain-lain. Maka dari itu, sangat penting peran guru untuk mencari keseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi sosial namun tetap membuat pembelajaran terasa menyenangkan.
Tantangan lainnya yaitu adanya ketimpangan digital antar siswa. Beberapa siswa memiliki akses yang lebih baik ke perangkat dan internet, namun ada juga yang perangkatnya tidak mendukung aplikasi atau platform pembelajaran, dan akses internet tidak stabil. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan dalam mengakses sumber daya dan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Diperlukan upaya untuk mengatasi ketimpangan agar setiap siswa memiliki kesempatan yang sama.
Penulis :
Siti Muliani, mahasiswi semester 5 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H