Mohon tunggu...
Siti Mugi Rahayu
Siti Mugi Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru yang tertarik pada pendidikan yang humanis.

Mengajar di SMA Al Muslim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belum Terlambat Mengenalkan Anak pada Perangko

28 Maret 2012   06:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:22 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kartu pos dan perangko  merupakan alat pos yang semakin langka. Bahkan di warung-warung biasa, praktis sudah tidak bisa lagi ditemukan. Masih ingatkah Anda kartu pos keluaran PT Pos yang berwarna salem ? sudah tidak ditemukan di manapun kecuali Anda pergi ke Museum Perangko atau toko-toko yang menjual koleksi perangko dan sejenisnya.

Perangko sendiri hampir menjadi benda keramat jika kita tidak mencari jalan mengenalkannya pada anak-anak.  Dewasa ini PT Pos hanya memproduksi perangko dalam jumlah yang terbatas, karena penggunaan perangko dewasa ini tidak lagi menemui masa seperti jaman  keemasannya sekitar dua puluh tahun yang lalu. Perannya sebagai penyampai pesan sudah tergantikan oleh email, sms, BBM dan fasilitas virtual lainnya. Hanya filatelis abadi saja yang masih memburu perangko terbitan baru.

Sebenarnya, perangko-perangko baru juga makin menarik. PT Pos menyesuaikan terbitnya perangko dengan event-event yang fenomenal. Semisal, PT Pos memproduksi ribuan perangko bergambar shio naga pada awal tahun 2012 setelah sebelumny ajuga menerbitkan perangko shio kelinci. Tentu menyenangkan mengabadikan pergantian tahun berdasarkan shio-shio yang berbeda. Semenarik ketika para filatelis mengoleksi wajah para presiden RI. Entah, sampaikah perangko mengabadikan Habibi, Gusdur, Megawati, SBY atau para  presiden selanjutnya ?

Dari pengetahuan yang disampaikan oleh perangko, jelas perangko bisa dijadikan alat belajar yang efektif karena juga memiliki sifat entertain dan  full colour. Tidak  akan membosankan. Belum lagi, perangko yang diterbitkan PT Pos yang bertema kebudayaan asli Indonesia seperti tenun,  batik, serta cagar budaya lainnya yang diakui  oleh UNESCO. Kain tenun sendiri bermotif tenun Basurek Bengkulu, tenun Pandai Singkrek Sumatera Barat, batik Madura, maupun Batik Masambo Nusa Tenggara Barat. Luar biasa kan bagaimana perangko bisa menjadi alat edukasi yang baik dalam mengenalkan budaya Indonesia kepada generasi muda,  termasuk pada dunia.

Ketika saya bertanya pada beberapa siswa yang duduk di sekolah dasar kelas atas, beberapa dari mereka mengatakan pernah melihat perangko, tapi tidak pernah menggunakannya. Siswa kelas bawah dan TK praktis belum pernah mengenal dan mengetahui manfaat perangko. Untungnya di yayasan tempat saya mengajar, siswa SD sudah mengenal perangko dengan beberapa cara :


  • dikenalkan oleh bapak/ibu gurunya ketika belajar di kelas. Guru sangat mungkin  membawa perangko ke dunia edukasi di kelas. Misalnya, berikan anak beberapa perangko lalu beri kesempatan untuk mereka merangkai sejarah yang tergambar dari perangko ke perangko dalam bentuk tulisan. Kenalkan anak dengan gambar-gambar lainnya semisal perangko flora yang kaya akan bunga dan tanaman khas Indonesia. Perangko fauna yang menggambarkan hewan-hewan yang hidup di berbagai pulau yang tersebar di nusantara ini. Ternyata, perangko pun tidak hanya berguna untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, namun bisa juga untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan sosial atau alam.

  • didatangkan petugas dari PT Pos yang memperkenalkan alat-alat pos kepada siswa. Para petugas yang baik hati ini datang dengan membawa perangko-perangko yang beraneka ragam dan mengenalkan manfaat perangko pada anak-anak. Ini juga cara jemput bola yang efektif dan menyenangkan.
  • diajak ke Museum Perangko di TMII. Kalau yang ini bisa dilakukan oleh guru maupun orang tua di rumah. Di Museum mereka akan melihat lebih banyak koleksi perangko dari waktu ke waktu.


Demikianlah, ternyata kita masih punya waktu untuk mengenalkan perangko dengan berbagai cara yang menyenangkan  pada anak-anak kita di sekolah maupun di rumah .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun