Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - SDN Grogol Selatan 01

Seorang guru SD di sebuah sekolah negeri di DKI Jakarta. Saat ini sedang memulai belajar menulis. Saya mempunyai seorang anak yang sangat senang ketika dibacakan cerita. Akan sangat bangga apabila bisa membacakan cerita dalam buku karangan sendiri kepada ananda tercinta. Semoga mimpi itu bisa terwujud.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jepira dan Boneka Kesayangnnya

6 September 2022   05:57 Diperbarui: 6 September 2022   05:58 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jepira terlihat murung dan sedih. Dia telah kehilangan boneka kesayangannya . Kejadian ini terjadi kemarin sore. Saat itu Jepira sedang asik jalan-jalan di pinggir sungai sambil membawa boneka kesayangannya. Tiba-tiba dia melihat seekor tupai yang terbawa arus sungai berteriak minta tolong. Jepira pun berusaha menolong tupai itu. Dia berusaha menggapai tupai itu sekuat tenaganya. Jepira menarik tupai dengan satu tangannya, tapi karena arus yang lumayan kencang, memaksa Jepira menggunakan kedua tangannya. Saat dia mengulurkan tangan kirinya, dia tak sadar boneka yang berada di genggamannya jatuh tercebur ke sungai dan terbawa arus yang deras. Tapi berkat pertolongannya itu, Tupai berhasil selamat.

Tupai senang sekali dan langsung menjabat tangan Jepira.

"Terima kasih ya Jepira, untung ada kamu, kalau tidak, mungkin aku akan terbawa arus lebih jauh lagi," kata Tupai yang masih terlihat lemas.

"Iya, sama-sama Tupai, lain kali berhati-hatilah saat berada di sekitar sungai," jawab Jepira menasihati Tupai.

"Iya Jepira, maafkan aku ya karena menolongku, bonekamu jadi jatuh ke sungai dan terbawa arus," kata Tupai lagi.

"Tak apa Tupai, besok biar kucari, semoga saja boneka itu menyangkut di dahan yang menjulur ke sungai," kata Jepira penuh harap.

Karena hari semakin sore, Jepira dan Tupai pun berpisah

Jepira ingin menyusuri sungai untuk mencari bonekanya. Namun, hari sudah mulai gelap, dia tak akan bisa melihat dengan jelas. Dia pun memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah Jepira masih terus memikirkan bonekanya. Dia sedih sekali, karena boneka itu adalah hadiah pemberian ayah saat ulang tahunnya.

Pagi ini, Tupai sudah bangun pagi-pagi, dia berusaha mencari boneka Jepira sebagai tanda terima kasih karena kemarin sudah ditolong Jepira. Ia juga meminta tolong kepada hewan-hewan di sungai itu untuk membantu menemukan boneka Jepira.

Tak berselang lama, seekor buaya muncul ke permukaan. Ia mengatakan bahwa ia telah menemukan boneka. Tupai pun senang sekali.  Dia segera membawa boneka itu ke rumah Jepira.

"Jepira, apakah ini bonekamu?" tanya Tupai sambil menunjukkan sebuah boneka beruang kecil.

"Iya Tupai, dimana kau menemukannya?" Tanya Jepira dengan wajah berbinar.

"Aku meminta hewan-hewan sungai membantu mencari bonekamu dan buaya telah menemukannya," kata Tupai menjelaskan.

"Wah, aku senang sekali, bonekaku tak jadi hilang, terima kasih Tupai," kata Jepira sambil memeluk bonekanya yang masih basah.

"Alhamdulillah Jepira, aku turut sedang bonekamu sudah ketemu," kata Tupai.

"Aku juga ingin menemui buaya itu Tupai, aku ingin mengucapkan terima kasih juga kepadanya, tolong antar aku kesana ya," pinta Jepira.

"Baik, mari kuantar menemui buaya itu, dia ada di ujung sungai," ajak Tupai dengan semangat.

Setelah bertemu buaya itu, Jepira mengucapkan terima kasih dan kembali pulang dengan hati yang riang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun