Linca dan Kelin adalah dua ekor kelinci kakak beradik. Linca adalah kakaknya dan Kelin adalah adiknya. Meskipun mereka bersaudara tetapi keduanya terlihat berbeda. Linca sang kakak memiliki bulu yang hitam sedangkan adiknya, si Kelin, memiliki bulu yang putih, bersih, dan menawan.  Setiap ayah ibunya mengajak mereka  pergi, semua hewan selalu memuji Kelin. Hal ini membuat Kelin merasa lebih baik dari kakaknya. Ia menjadi sombong dan congkak.
"Sayang, ayo bantu ibu mencuci piring," kata ibu Kelinci.
"Baik bu," jawab Linca dengan segera.
Linca sudah selesai membantu ibu, tetapi Kelin masih saja asik main game.
"Kelin, kenapa kamu tidak membantu kakakmu mencuci piring? Tanya ibu Kelinci.
"Aku tidak mau ibu, nanti buluku bisa kotor dan jorok," jawab Kelin.
Tak berapa lama kemudian, ayah memanggil Kelin.
"Kelin, tolong bantu ayah mengecat rumah," pinta ayah.
"Kak Linca saja yah, aku masih main game nih," jawab Kelin.
Tanpa diminta Linca langsung membantu ayah mengecat rumah.
"Terima kasih ya Kelin, sudah mau membantu ayah, andai saja adikmu juga memiliki sifat seperti kamu," kata ayah.
"Nanti Linca coba bujuk ya yah, agar Kelin mau membantu kita dan tidak main game terus," kata Linca.
Ayah dan ibu sudah sangat sering menasihati Kelin, tetapi Kelin tidak mau mendengar. Linca pun menghampiri adiknya yang sedang main game.
"Kelin, sudahi main game nya, ayo ikut membantu ayah mengecat rumah, kamu pasti senang kan kalau rumah kita bagus," bujuk Linca.
"Gak mau ah, kakak saja yang bantu ayah, aku gak mau capek dan nanti bisa-bisa buluku kotor, nanti orang-orang gak puji aku lagi," kata Kelin.
"Astaga Kelin,pujian yang orang berikan jangan membuatmu tinggi hati, kita harus tetap rendah hati dan berbuat baik terutama kepada orang tua kita," nasihat Linca kepada Kelin.
"Tapi kan aku memang lebih cantik daripada kakak, jadi kakak yang lebih pantas mengerjakan pekerjaan-pekerjaan itu, kalau kotor pun kakak gak akan terlihat, bulu kakak kan memang sudah hitam," jawab Kelin membantah nasihat kakaknya.