Contoh: Anak menangis saat ditinggal, tetapi kembali tenang ketika pengasuh kembali.
2. Attachment Cemas-Menghindar (Avoidant Attachment)
Anak tampak mandiri tetapi sebenarnya menghindari pengasuh karena merasa kebutuhannya tidak terpenuhi secara konsisten.
Anak cenderung tidak menunjukkan emosi saat pengasuh pergi atau kembali.
3. Attachment Cemas-Ambivalen (Anxious-Resistant Attachment)
Anak menunjukkan kecemasan tinggi dan sulit ditenangkan meskipun pengasuh hadir.
Anak merasa tidak yakin apakah pengasuh akan merespons dengan baik atau tidak.
4. Attachment Disorganisasi (Disorganized Attachment)
Anak menunjukkan perilaku yang tidak konsisten, seperti mendekati tetapi juga menjauhi pengasuh.
Tipe ini sering terjadi pada anak yang mengalami pengasuhan tidak aman atau trauma.
Implikasi Teori Attachment
Teori attachment Bowlby dan Ainsworth memiliki implikasi penting dalam psikologi perkembangan dan hubungan interpersonal. Kualitas keterikatan pada masa kanak-kanak memengaruhi perkembangan kepercayaan diri, kemampuan regulasi emosi, dan cara membentuk hubungan di masa dewasa. Misalnya: