Lingkungan: Pola asuh, interaksi sosial, dan pengalaman masa kecil sangat penting dalam membentuk empati.
Kognitif: Kemampuan untuk memahami perspektif orang lain (teori pikiran) adalah kunci dalam perkembangan empati.
Norma Sosial: Nilai budaya dan norma masyarakat juga memengaruhi bagaimana empati diekspresikan.
5. Empati dan Moralitas
Hoffman menekankan bahwa empati adalah dasar moralitas, karena empati mendorong perilaku altruistik (berbuat baik kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan). Ia berargumen bahwa perkembangan empati dapat mengarah pada tindakan moral seperti:
1. Internalisasi Norma Sosial:
Empati membantu individu memahami pentingnya aturan moral dalam menjaga kesejahteraan bersama.
2. Pencegahan Perilaku Tidak Etis:
Empati dapat mencegah tindakan yang menyakiti orang lain karena individu merasa "tersambung" secara emosional.
3. Motivasi untuk Altruisme:
Empati mendorong individu untuk membantu mereka yang menderita atau membutuhkan pertolongan.