Mohon tunggu...
Maryamsiti
Maryamsiti Mohon Tunggu... Lainnya - Student of IPNG

Putri tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ringkasan Materi Sosiolinguistik

23 Oktober 2022   20:45 Diperbarui: 23 Oktober 2022   20:51 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diglosia


    Dalam sosiolinguistik, diglosia adalah situasi di mana dua bahasa yang berbeda diucapkan dalam komunitas tutur yang sama. Diglosia bilingual adalah jenis diglosia di mana satu variasi bahasa digunakan untuk menulis dan satu lagi untuk berbicara. Ketika orang bidialek, mereka dapat menggunakan dua dialek dari bahasa yang sama, berdasarkan lingkungan mereka atau konteks yang berbeda di mana mereka berbicara satu atau berbagai bahasa lain. Istilah diglosia (dari bahasa Yunani untuk "berbicara dua bahasa") pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris oleh ahli bahasa Charles Ferguson pada tahun 1959.


Diglosia adalah situasi di mana dua variasi bahasa terjadi dalam waktu yang bersamaan. Bukan dialek jika suatu bahasa adalah dialek bahasa itu tidak akan disebut diglosia


   Sebagai contoh, di Indonesia terdapat perbedaan antara bahasa tulis dan bahasa lisan. Agak mirip dengan bilingualisme, diglosia adalah penggunaan dua bahasa atau lebih dalam masyarakat, tetapi masing-masing bahasa memiliki fungsi atau peran yang berbeda dalam konteks sosial. Terdapat pembagian peran bahasa dalam masyarakat dwibahasa seperti yang terlihat pada ragam tinggi dan rendah, digunakan dalam ragam sastra dan nonsastra, dan dipertahankan dengan tetap tinggal dua ragam dalam masyarakat dan dilestarikan melalui pemerolehan dan pembelajaran bahasa.


  Diglosia adalah situasi kebahasaan yang menunjukkan penggunaan bahasa tinggi dan bahasa rendah yang disesuaikan dengan situasi komunikasi. Varietas tinggi digunakan untuk berkomunikasi dalam situasi resmi seperti dalam lingkup pemerintahan dan pendidikan, sedangkan ragam rendah digunakan dalam situasi informal seperti percakapan dengan teman, saat terjadi transaksi jual beli, dan sebagainya.

bilingualism (dwibahasa)


   Dalam sosiolinguistik secara umum, bilingualism didefinisikan sebagai penggunaan dua bahasa atau lebih oleh seorang penutur dalam interaksinya dengan orang lain secara bergantian (Mackey 1962:12, Fishman 1975:73). Orang yang dapat menggunakan kedua bahasa tersebut disebut orang bilingual. Sedangkan kemampuan menggunakan dua bahasa disebut dengan kedwibahasaan. Untuk dapat menggunakan dua bahasa, tentunya seseorang harus menguasai kedua bahasa tersebut. Pertama, bahasa ibu sendiri atau bahasa pertama dan yang kedua adalah bahasa lain yang menjadi bahasa keduanya.


Jenis-Jenis Bilingualisme


1.compound bilingual (dwibahasa majemuk).


Seorang balita yang pindah bersama keluarganya ke negara baru akan tumbuh dengan dua kode linguistik yang mengikat kembali ke satu set konsep tunggal yang terkonsolidasi. Ini adalah struktur bahasa yang mengklasifikasikan seseorang sebagai bilingual majemuk.


2.Coordinate bilinguals

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun