Menggendong ayam bagi mempelai perempuan diyakini dapat melapangkan rizkinya diberikan kemudahan untuk mendapatkan keturunan begitulah seekor ayam betina mereka ibaratkan, sebagaimana kembang nya ayam tersebut begitulah kembangnya rizkinya dan keturunannya. Hal yang senada juga diutarakan oleh pasangan yang akan melaksanakan perkawinan dengan mengendong ayam. Tradisi ini sudah menjadi ke harusan di kampung. Dan apabila tidak di laksanakan tradisi menggendong ayam ini pemahaman masyarakat di Medan (sipiongot) sangat meyakini akan terjadi banyak hal kejadian yang tidak di inginkan yakni susah mendapatkan keturunan, karena filosofis dari menggendong ayam ini di Medan (sipiongot)sudah meyakini bahwa ayam yang digendong tersebut sebagai pemicu memudahkan mendapat keturunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H