Mohon tunggu...
Siti Marlina
Siti Marlina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Sahur Bersama

18 Mei 2018   06:10 Diperbarui: 18 Mei 2018   06:51 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum readers,

Alhamdulillah sudah memasuki hari ke 2 bulan Ramadhan. Aku bersyukur sekali masih diberi kesempatan oleh Allah bisa  melaksanakan puasa dengan keluarga Alhamdulillah. Pastinya dibulan Ramadhan ini suasana keluarga jadi terasa lebih hangat ya readers. Karena kita bisa  berkumpul bersama ketika sahur dan ketika berbuka puasa.

Yang kaya begini-begini nih harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Yang dulunya jarang ngobrol sama orang tua yuk lebih intens lagi ngobrolnya ketika sahur. Terkadang ketika berbuka, teman-teman semua siapa tau punya jadwal sendiri kan? Atau Papah lembur bekerja. Tapi hanya ibu yang selalu stanby dirumah ya readers hehehehehehe. Jadi sahur adalah waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga.

Saat sahur terkadang juga menjadi ribut di pagi hari, loh kenapa ya readers? iya karena terkadang masalah kecil jadi ramai. Hanya karena papah ingin siaran TV  yang mengaji dan aku ingin siaran TV ceramah. Hmmm... dari pada ribut berkepanjangan jadi aku diam sajalah tidak banyak cakap.Kejadian lucu ini yang sealu teringat olehku readers heheheh. Setelah sahur kita bisa selangkah lebih dekat lagi bersama keluarga dengan shalat berjama'ah iya kan? Lalu setelah itu kita bisa tadarus bersama-sama. Ini pengalaman pribadiku sebagai mahasiswa dugdag (Pulang-pergi) kerumah.

Tapi readers, lain ceritanya loh dengan teman-temanku yang sedang merantau. Temanku bercerita ketika sahur hingga takut kesiangan dia menginap bersama temannya dikostan. Bahkan temanku yang lain sahur 15 menit sebelum imsyak ini sih cowok. Kata temanku yang cowok ini salah temannya tidak membangukan dia, rasanya lucu sekali ya padahal mempunyai handphone masing-masing untuk alarm.

Lain lagi dengan temanku yang tinggal 1 rumah dengan ibu kost, mereka enak banget sahurnya dimasakin oleh ibu kostnya. Ketika aku bertanya "abang selama sebuan ramadhan dimasakin sama ibu kost abang?. Temanku yang biasa aku panggil abang menjawab "Ya enggalah mungkin satu atau dua hari diberi makan oleh ibu kost selebihnya kita beli sendiri. Tapi bisa jugaloh pesen ke ibu kostnya dengan membayar Rp. 10.000,- ".

Mendengarkan cerita sahur dari teman-temanku rasanya ada senangnya ada sedihnya. Sedihnya jauh dari keluarga dan makan seadanya. Senangnya itu belajar mandiri dengan keadaan seperti ini jauh dari orang tua melatih mental kita untuk lebih kuat dan melatih untuk mengatur keuangan kita.

Nah ini dia cerita pengalaman seru saat sahur dari aku dan juga teman-temanku readers semoga ada pelajaran yang dapat kita ambil ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun