Mohon tunggu...
Siti MarifatulHidayatillah
Siti MarifatulHidayatillah Mohon Tunggu... Penulis - aku adalah seorang mahasiswa

saya seorang mahasiswa, saya pada akun ini menulis tentang kehidupan, pendidikan, psikologi, dan masalah yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seberapaba Penting Motivasi Diri Itu?

23 April 2019   11:52 Diperbarui: 23 April 2019   11:54 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Motivasi eksternal yang kita dapatkan, dapat membuat kita semakin ingin berbagi. Berarti motivasi enternal dapat memacu motivasi internal. Motivasi dapat mempengaruhi peningkatan diri. 

Bagaimana cara meningkatkan motivasi internala yang murni dari diri sendiri? Sesungguhnya memotivasi diri diri sendiri agar tetap semangat dalammelakukan aktivitas apapun dalam keadaan apapun. 

Tetapi terkadang kita hanya duduk termangu tanpa melakukan apa-apa, maka jangan biarkan hal ini terjadi. Jangan hanya menunggu motivasi eksternal, karena kalau kita menunggu akan sampai kapan? Kalau begitu, kita harus memotivasi diri kita sendiri (internal). 

Sebenarnya antara motivasi eksternal dan internal, yang lebih berpengaruh besar terhadap diri kita ialah motivasi internal. Aritoteles berkata:"We are what we repeatedly do; Excellence, Therefore, is not an act but a Habit". Orang lain dapat memotivasi, tetapi kalau dari diri kita tidak termotivasi untuk mau dan bergerak melakukan, yang ada hanya kosong.

Menurut soerang professor di Universitas Wesleyan, David Clarene McClelland(1917-1998), di dalam bukunya yang berjudul "The Achieving Society", dia mengemukakan bahwa setiap individu mempunyai cadangan energy potensial. Bagaimana potensi itu dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia. Dia dalam teorinya, dia memfokuskan motivasi/dorongan dalam 3 kebutuhan, yaitu:  

1. Motivasi Kebutuhan Akan Prestasi

Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri.

Setiap orang pastinya akan mempunyai cita-cita. Dan cita-cita tersebut belum tentu sama. seseorang yang mempunyai motivasi tinggi maka dia akan berusaha untuk melakukan yang terbaik, mempunyai kepercayaan tinggi akan dirinya dan akan bekerja mandiri serta optimis dan juga mempunyai tanggung jawab besar atas apa yang dilakukan. Seseorang yang mempunyai motivasi tinggi pasti akan berusaha keras untuk mewujudkan cita-citanya.

2. Motivasi Kebutuhan Akan Kekuasaan

Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi Dario individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.

Setiap individu mempunyai motivasi dalam kekuasaan akan terlihat lebih bekerja keras, bertanggung jawab dan juga akan melakukan segala hal untuk sesuatu yang terbaik. 

Hal ini akan memicu kerja keras untuk melakukan hal yang terbaik dan hasil yang terbaik juga. Tetapi, kadang motivasi ini disalahgunakan oleh orang berniat kurang baik.

 Orang seperti ini tidaklah pantas mendapatkan posisi sebagai pemimpin. Oleh karena itu, setiap individu harus memiliki akhlak yang baik dan perilaku yang baik dalam mencapai harapannya.

3. Motivasi Kebutuhan Untuk Berafiliasi Atau Bersahabat

Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.

Perilaku pada setiap individu, tidak hanya dipengaruhi motivasi berafilisiasi saja, teteapi juga motivasi berprestasi dan motivasi kekuasaan. Perilaku terjadi terjadi karena adanya motivasi atau dorongan (drive) yang mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai (Woodhworth (dalam Petri, 1981)).

Motivasi dapat menjadi penyebab perilaku setiap individu. Menurut Woodhwort terdapat 3 karakteristik yang mendukung pernyataan tersebut, yaitu:

- intensitas; menyangkut lemah dan kuatnya dorongan sehingga menyebabkan individu berperilaku tertentu;

- pemberi arah; mengarahkan individu dalam menghindari atau melakukan suatu perilaku tertentu; dan

- persistensi atau kecenderungan untuk mengulang perilaku secara terus menerus.

Dari hal di atas dapat dikemukakan bahwa motivasi merupakan suatu konstruk yang dimulai dari adanya kebutuhan pada diri individu dalam bentuk energi aktif yang menyebabkan timbulnya dorongan dengan intensitas tertentu yang berfungsi mengaktifkan, memberi arah, dan membuat persisten (perilaku berulang-ulang) dari suatu perilaku untuk mengatasi atau memenuhi kebutuhan yang menjadi penyebab timbulnya dorongan itu sendiri. Maka dari itu motivasi sangat diperlukan untuk tatap membuat individu bersemangat dalam melakukan aktivitasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun