Mohon tunggu...
siti mariam
siti mariam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca dan menulis merupakan hobu saya sejak kecil..dulu kita membaca bisa melalui surat kabar salah satunya Kompas,namun sejak adanya internet saya bisa membaca melalui media yg terdapat digoogle

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Batas Kesabaran

9 Juli 2024   19:00 Diperbarui: 9 Juli 2024   19:28 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurampas semua kantong belanjaannya...duh ,sakitnya hati aku sendiri belum pernah dibelikan baju sebagus ini..aku meraung memukul bang Toing . "Plakkk! " Tangan kekarnya menampar pipiku , aku terkejut orang yang selama ini aku bela mati- matian saat ayahku dan ibuku marah karena tidak bertanggung jawab dan perjuanganku selama ini mencari nafkah sendirian . 

"Abang tau itu tabunganku sedikit - sedikit yang aku kumpulkan buat sekolah anak kita ....." Aku menangis ,aku tak peduli tetanggaku melihat,atau digunjingkan ...kepala ku sakit .

Baim dan ayah menghampiriku...,"Leha ,ayo,kita pulang malu dilihat orang banyak,nanti kita selesaikan dirumah" bisik ayah

Aku pulang dipapah lenganku oleh Baim,dan ayah terdiam ...sampai dirumah ku lihat Farhan dan Farya menangis ...kemana lagi aku mencari uang ,sementara uang itu sangat dibutuhkan besok pagi. Aku tak habis pikir kemana pikiran bang Toing bisa setega itu.

      Malam hari bang Toing pulang takut - takut ,dia menghampiri aku yang masih sedih memikirkan kejadian itu."" Leha maafkankesalahan Abang ya..Abang khilaf " katanya terbata- bata.

"Aku terdiam ..ini bukan kejadian pertama dulu bang Toingpun melakukan kesalahan yang sama dan aku tetap bersabar,kali ini aku sudah bulat ..." Kita cerai bang' 

" Leha ,maafkan Abang ya .." 

"Selama ini Leha bersabar bang...Abang tidak bertanggung jawab dalam rumah tangga kita...kali ini Leha tidak kuat lagi maafkan Leha bang kita tidak bisa bersama "

Ayah menepuk bahu Leha, " kamu harus kuat"

" Iya ,ayah ..Leha sudah siap sendiri,toh tanpa bang Toing Leha bisa berjuang membesarkan anak-anak"

"Masalah uang sekolah anak,biar ayah yang bayar.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun