Mohon tunggu...
Siti Marhamah Rabiatul Adawiah
Siti Marhamah Rabiatul Adawiah Mohon Tunggu... -

I'am ELFyeoja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dilema Ujian Nasional

18 Maret 2015   07:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:29 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujian Nasional merupakan hal yangmenakutkan bagi sebagian banyak orang mulai dari orang tua peserta didik, guru dan tentunya peserta didik sendiri yang akan menghadapi ujian nasional.

Ujian Nasional (UN) senantiasa menarik untuk diperbincangkan. Hampir semua kalangan masyarakat, ikut tersita perhatiannya oleh salah satu acara tahunan Pendidikan Nasional kita ini.

Pertengahan bulan April mendatang ujian nasional akan kembali diadakan Beragam persiapan sudah dilaksanakan. Panitia Penyelenggara, baik dari tingkat satuan pendidikan (Sekolah/Madrasah/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/Pendidikan Kesetaraan) sampai Panitia di Pemerintah Pusat, sudah demikian sibuk menyiapkan segalanya. 

Sedikit pengalaman saya sebagai seseorang yang telah melewatiUjian Nasionalkala itu saya sebagai siswa begitu merasa tertekan. Bagaimana tidak pengayaan setiap sore sepulang sekolah, belum lagi harus menghadapi tri out, ujian praktek, ujian sekolah dan hingga menghadapi ujian nasional merupakan hal yang paling memberikan tekanan tersendiri bagi saya.

Ujian Nasional benar-benar memberikan tekananpada saya, selain itu muncul kekhawatiran dalam diri takut akan salah dalam melingkari kertas jawaban takut kurang hitam, takut saat melingkari keluar garis,dan takut kertas jawaban menjadi kotor serta takut jikalau lembar jawaban akan rusak atau robek.

Terkadang saya berpikir apakah masuk diakal hanya gara-gara salah dalam melingkari kertas jawaban atau melingkari keluar sedikit saja dari garis atau lingkaran kurang hitam atau kertas jawaban tidak sengaja menjadi kotor atau mungkin kertas jawaban rusak lalu dengan hal seperti itu kita bisa-bisa dinyatakan menjadi tidak LULUS.

Dalam hal ini Ujian Nasional memang mempunyai dampak positif dimana dengan adanya Ujian Nasional sendiri membuat siswa menjadi giat belajar karena tidak ada seorangpun yang tidak ingin mendapat predikat lulus, namun disatu sisi Ujian Nasional juga dirasa tidak adil, karena bisa saja hanya dengan salah melingkari( lingkaran kurang tebal, lingkaran tidak lurus dan kertas ujian rusak ) menyebabkan siswa menjadi tidak lulus. Selain itu juga pantas atau tidaknya siswa itu lulus atau tidak tidak bisa hanya diukur dengan waktu hanya 3 hari saja, semua ilmu yang telah ditimba dari kelas 1 hingga kelas 3 menjadi tidak berguna jika demikian.

Selain itu juga dari pengalaman saya yang telah melalui Ujian Nasional dengan diberlakukannya Ujian Nasional sendiri penggunaan waktu tidak efektif hal ini dikarenakan kita hanya fokus pada cara melingkar saja, dan juga memakan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Dengan diadakannya ujian nasional ini juga tidak menutup kemungkinan terjadi kecurangan karena didorong oleh rasa takut akan tidak lulus itu sendiri.

Namun dari semua beban itu harus terus ditanggung oleh siswa sebagai syarat dinyatakan lulus dan ketertekanan yang dialami hingga sekarang Ujian Nasional masih sulit untuk tidak diberlakukan.

Jadi, sejauh ini Ujian Nasional hanya sebagai sertifikasi siswa yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan belum akurat untuk mengukur seberapa tingkat kecerdasan siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun