Warga Cibiru Bandung beberapa bulan yang lalu merasakan cuaca panas terik yang menyengat tubuh sehingga membuat orang-orang enggan untuk keluar rumah bahkan untuk melakukan aktivitas kewajiban pun rasanya enggan beranjak seperti pergi ke kantor, sekolah, kuliah dan lain sebagainya.
Musim kemarau tahun ini memang sangatlah luar biasa panas dengan adanya fenomena El nino yang menguji masyarakat Indonesia khusunya Warga Bandung yang suhu panas dapat mencapai 34,8 dejarat Celcius.
Fenomena El nino di Indonesia
Adapun fenomena El nino ialah Seperti dikutip dari situs resmi Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG El Nino-Southern Oscillation (ENSO) atau yang dikenal dengan sebutan El Nino ialah fase dimana pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino dapat memicu terjadinya kondisi kekeringan dan udara panas untuk wilayah Indonesia secara umum.
Hujan pertama turun di Cibiru, Bandung
Tetapi fenomena cuaca terik ini akan segera berakhir, hal ini ditandai dengan turunnya hujan pada Senin, 23 Oktober 2023 di Cibiru Bandung, yang dimana warga setempat memperkirakan bahwa hujan pada hari ini akan menjadi awalnya musim hujan dan musim hujan pun akan segera tiba sekaligus mengankhiri musim kemarau tahun ini.
Beberapa reaksi warga setempat
Dan beginilah respon warga cibiru pada saat hujan turun pada senin siang menjelang sore hari :
“wahhh Alhamdulillah hujan juga hari ini, siti siti hujan sit“ lutfiyah seorang mahasiswa UIN bandung yang senang dan memberitahu temannya bahwa hujan turun.
“HUJAN!! Alhamdulillah hujan, eh iya jemuran pakaianku masih diluar!” Respon seseorang yang senang akan tutunnya hujan dan kemudian dia ingat akan jemura pakaiannya.
Begitulah beberapa reaksi spontan para warga Cibiru ketika hujan turun, dan tidak sedikit pula orang-orang mengunggah status di media sosial mereka masing-masing: