PT PLN (Persero) membatalkan program konversi kompor elpiji ke kompor listrik.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangan resmi yang dikutip Kompas.com, Rabu (28/9/2022).
Saya setuju dengan  pembatalan penggunaan kompor listrik. Seperti yang kita tahu bahwa ada banyak sekali pro dan kontra yang terjadi sejak adanya rencana program konversi kompor elpiji ke kompor listrik. Bahkan, dikalangan pemerintah sendiri pun terjadi perbedaan pendapat terkait masalah tersebut.
Ada banyak sekali kekhawatiran masyarakat termasuk saya terhadap program pengalihan kompor elpiji ke kompor listrik. Tentang bagaimana maayarakat yang daya listrik hanya 450 VA, apakah benar kuat untuk pengguanaan kompor lisrrik tersebut, Bagaimana jika mati lampu?, Apa harus tunggu lampu nyala baru bisa masak?.Â
Meski katanya kompor listrik lebih hemat, aman, dan nyaman dibanding gas elpiji. Â Tentu pastinya harga dan daya listrik yang dibutuhkan lebih mahal dan banyak dibanding kompor elpiji. Peralatan masak yang diigunakan pun tidak bisa sembarangan. Dan harga peralatan masak itu pun tentu tidak murah. Sangat sulit bagi masyarakat menengah ke bawah.Â
Mungkin pemerintah bisa memberikan kompornya secara gratis kepada masyarakat menengah ke bawah, tapi bagaimana dengan peralatan memasaknya dan daya listrik, serta tarif listriknya? Meski PLN bilang tidak akan ada kenaikan tarif listrik tapi pasti menambah pemakaian  listrik  tersebut, yang tentunya jika pemakaian bertambah, tarif pun ikut bertambah.
Jadi menurut saya tidak tepat jika pengalihan kompor elpiji ke kompor listrik diberlakukan sekarang, karena kita masih dalam masa pemulihan pasca-pandemi Covid-19. Keputusan pembatalan konversi kompor elpiji ke kompor listrik sangat tepat diambil.Â
Jika memang pemerintah ingin mengkonversi penggunaan kompor elpiji ke kompor listrik pemerintah perlu mempertimbangkan lagi hal tersebut secara matang, apakah benar baik untuk rakyat?, Jika merasa itu baik untuk rakyat, buat perencanaan yang matang, serta berikan pemahaman dan sosialisasikan lagi pada masyarakat. Buat masyarakat yakin dan percaya tapi tanpa memaksa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H