Kita tidak pernah tau perjalanan hidup seseorang. Semua bisa kalau mau, terus berusaha dan berdoa. Menggapai kesuksesan bukanlah hal yang mudah. Begitu juga untuk salah satu dosen UNPAM, Abu Bakar Djafar. Bukan perjalan yang mudah untuk nya  bisa menjadi seorang dosen seperti sekarang. Banyak hal pahit yang ia alami sebelum menjadi seorang dosen, bahkan dosen UNPAM itu pernah menjadi tukang ojek.
Abu Bakar Djafar yang sempat bercita-cita menjadi seorang hakim itu lahir di Meulaboh, Aceh pada 27 Oktober 1974.Â
Ia merantau ke Jakarta dan berkuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.Â
Kuliah dengan biaya pas-pasan Abu Bakar Djafar banyak melakukan berbagai cara agar mendapatkan tempat tinggal gratis dan menjalani berbagai pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Asrama gratis dan ruang sekretariat kampus sempat menjadi tempat tinggalnya. Ia aktif di berbagai kegiatan kampus dan mendapatakan beasiswa selama 3 semester.
Usai lulus S1 Abu Bakar Djafar berdagang sembako karena sulit mendapatkan pekerjaan. Sayangnya tak lama usaha yang dikelolanya harus gulung tikar dan ia  banting stir menjadi tukang ojek panggilan.
Ingin merubah hidup, Abu Bakar pun melanjutkan S2 sambil menjalani pekerjaan menjadi tukang ojek. Dari tahun 2009 hingga akhirnya lulus pada tahun 2015.
Dan pada tahun 2016 Abu Bakar Djafar mencoba melamar ke berbagai universitas, hingga akhirnya ia diterima sebagai dosen di Universitas Pamulang (UNPAM). Kini sudah 6 tahun Abu Bakar Djafar menjadi seorang dosen.
" Kalau saya gak kuliah, mungkin masih jadi tukang ojek", ujar Abu Bakar Djafar.
Pendidikan bisa menjadi jembatan untuk mencapai kesuksesan. Jika kita terus berusaha dan tidak menyerah kita pasti akan mendapatkan hasilnya. Dan Allah pasti akan mengangkat derajat kita.
" Jangan takut, jangan menyerah!. Bagi yang menuntut ilmu Allah akan mengangkat derajatnya. Beberapa derajat Allah tidak sebutkan, apa 1 derajat, 2 derajat. Allah gak sebutkan tapi beberapa derajat, berbeda dengan orang yang tidak menuntut ilmu.", ujar Abu Bakar Djafar.
