Bicara pendapat orang-orang sekitar, tante saya yang pintar masak sempat ngeledek: "Yakin ngga mau makan daging lagi? Sudahlah jangan lebay". Saya hanya tersenyum mendengarnya. Saya akui memang tidak mudah, apalagi jika keluarga sebagai lingkungan terdekat tidak mendukung. Bahkan teman saya ada yang bilang: "Itu kan tidak mensyukuri nikmat Allah" dan "Itu sama saja dengan mengharamkan apa yang sudah dihalalkan Allah"
Wah, cukup tajam nih. Tapi saya punya pembelaan sendiri. Saya bukannya tidak mensyukuri, apalagi mengharamkan apa yang sudah dihalalkan. Saya hanya memilih untuk tidak memasukkannya kedalam piring makan saya. Icip-icip sedikit saya rasa wajar, dan saya sama sekali tidak menghindarinya seperti pork. Cukup simpel.
Seorang guru saya pernah berpesan: "Selalu ingat ini dalam setiap jamuan:Â take what you want, but eat what you take"
So, it all starts from our plate!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H