Baru terhitung tiga bulan kami kembali dekat dan masih sama tanpa status. Aku tahu ini berbahaya, jurang begitu dalam menantiku lagi didepan. Apakah cinta segila ini?Â
"Far, aku minta perihal kejadian waktu itu, bukan maksudku melukaimu. Aku menyesali itu semua.", ucap Danu
"Danu, kamu gapapa?"
"Gapapa Far, aku merasa bersalah dengan sikapku yang seperti itu. Bertindak tegas meninggalkanmu dan memaksamu pergi. Maafkan aku Far.."
"Danu...."
Bom waktu menungguku. Lamunan itu pecah mengingat kisah jenakaku saat Danu mengusap kepalaku sembari tersenyum meyakinkan ku bahwa dia telah lupa tentang kisahnya bersama Alifa.Â
Aku mematung. Sentuhan tangan selalu menjadi penyebab jantung manusia bisa berdegup kencang. Kukira rasa ini sudah larut tercampur dengan sakit yang tak kunjung sembuh. Apa mungkin aku terlalu mencintainya, itu sebabnya aku tetap gugup ditatapnya seperti itu. Jangan terbuai dulu, ini baru kisah hubungan tanpa status bagian dua yang akan berakhir entah naas atau mati tersenyum.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H