Tulisan ini secuil ungkapan perasaanku pada ayah yang tak berani kuutarakan secara langsung sebab merasa masih tetap menjadi anak gadis pertama beban keluarganya, bukan kebanggaan keluarganya. Serasa tak ada keistimewaan pada diri yang bisa membuat ayah bangga.Â
"Tapi yakinlah yah, anak gadis pertamamu ini sedang berusaha. Agar kau tak sampai malu memiliki anak gadis seperti ini."
Barakallah fii umrik yah, semoga sehat selalu dan dilancarkan segala urusannya. Ngapunten saestu dereng saget dados yugo yang bisa membanggakan ayah (Maaf masih belum bosa menjadi anak yang bisa membanggakan ayah). Beruntunglah kita yang masih diberi waktu menjadi lebih baik lagi untuk ayah kita, masih diberi waktu untuk menatap wajahnya, makan bersamanya.Â
Jangan sampai kita menyesal di akhir tanpa ada usaha di awal untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin bersama keluarga.Â
Maaf jika ada salah kata dalam penulisan.Â
Semoga Bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H