Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Halo hai!

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sibling Love: Seberapa Dekat dengan Saudaramu?

13 Maret 2021   11:05 Diperbarui: 13 Maret 2021   11:09 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Cherish your siblings the same way they cherish you"-Sally Painter-

12 Maret kemarin bertepatan dengan hari lahir adek perempuanku. Setiap kali kami mengadakan acara syukuran makan bersama, pasti acara syukuran adek perempuanku digabung dengan acara syukuran ayah. Sebab bulan kelahiran ayah dan adek perempuanku sama. Hanya beda lima hari saja. 

Namun acara syukuran kali ini berbeda. Adek perempuanku saat ini sudah 1 tahun kurang 3 bulanan tinggal di pesantren. Pernah pulang dua kali karna mendadak ada acara keluarga. Dan kemarin kami sekeluarga memutuskan untuk berkunjung menemuinya di pesantren. Takut bila adek perempuanku mengharapkan kehadiran keluarga kecilnya. 

Dan benar saja, kemarin sore sebelum kami sampai di pesantren. Adek perempuanku sempat curhat ke teman ngajinya. 

"Aku berharap disambang, tapi udah sore. Pengen telepon tapi gak mungkin boleh. Jam telepon sudah habis".

"Ya udah mbak, kita ngaji aja yuk. Biar hati kita terhibur", kata teman adekku. 

Jengg.. Jengg..

Baru saja adekku ingin duduk di lantai untuk memulai ngaji. Tiba-tiba ada panggilan, 

"Kepada santriwati zahro ditunggu orangtuanya didepan".

Adekku yang awalnya merasa pasrah dan tak yakin jika keluarga kecilnya akan berkunjung dihari yang semakin sore. Bergegas dia berlari ke depan menemui ayah, ibu, adek dan kakaknya. 

Senyumnya sumringah membuat yang melihat ingin membalas senyumnya. Raut wajahnya terlihat bahagia. Kebahagiaan santri ini sederhana sekali. Tak berharap barang yang bernilai tinggi hanya mengharapkan kehadiran keluarga didepannya sudah mampu meluluhkan hatinya. 

Jika membahas tentang saudara. Teringat istilah Sibling Love. Sibling love yang berarti cinta saudara. Maksudnya rasa kasih sayang pada saudara kita. Bisa dalam bentuk tak ingin orang lain menyakitinya atau ingin selalu ada untuknya. Setiap orang pasti memiliki sibling love, aku yakin tak ada yang tidak ada. Pasti kita semua selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk saudara kita. Terlepas dari sikap kita yang terkadang saling membenci, saling mengolok-olok dan kemudian berbaikan satu sama lain. 

Apa jawabanmu saat kamu ditanya seberapa dekat dengan saudaramu??

Kalo aku akan menjawab dekat, terutama dengan adek perempuanku. Kedekatanku dengan adek perempuanku dimulai setelah aku selesai nyantri selama 4 tahun. Jarak umurku dengannya yang tergolong dekat juga yaitu lima tahun. Kami berdua tidur dalam satu kamar, ditambah banyak orang mengatakan bahwa kami berdua saudara kembar. 

Banyak waktu yang kami habiskan berdua, sering buat kue bareng padahal mbaknya yang provokasi, sering iuran beli jajan bareng padahal mbaknya juga yang provokasi, sering beli buku bareng kalo ini dia yang provokasi. 

Bukan berarti kalo kita deket banget dan sering bareng gak ada kata berantem. Pasti ada dan itu wajib. Berantemnya lebih sering karena masalah sepele, mungkin karna kami berdua sama-sama cewek. Jadi lebih sering berantem karena aku banyak tugas kuliah dan dia nganggur trus mbaknya nyuruh dia gantiin ngurus rumah ehh dia kesel tuh, berantem dah. Atau karna dia sering naruh barang sembarangan trus mbaknya ngomel-ngomel barentem wes. Atau jajan dia dihabisin mbaknya, berantem wes. Bukan berantem sih, lebih ke kesel-keselan. 

Awal aku mulai menyadari kalo ternyata kami berdua deket banget. Waktu adekku nyantri. Dikamar kami ada dua kasur, itu kasurku dan kasur adek perempuanku. Pas adekku udah di pesantren, malemnya, 

"Kok ngerasa sepi banget ya kamar ini. Satu kamar ada dua kasur, satunya kepake satunya nganggur".

Tess.. 

Netes dongg air mata ini, eakk. Baper-baperan sendiri dah di kamar. Biasanya kamar kami berdua yang paling heboh, paling rame gak bisa diem. Tapi tiba-tiba aja kaya ditelan paus, hening gak ada suara. Gak ada temen tidur yang bisa diajak ngobrol. Itulah awal mula aku sadar, jangan pernah sia-siain saudaramu. Ya memang adekku hanya pergi merantau untuk cari ilmu, tapi ngerasa udah kehilangan banget. Gak bisa bayangin jika kehilangan untuk selamanya, naudzubillah.

Ibuku pernah bilang, seburuk-buruk saudaramu. Itu masih saudara sedarahmu. Gak seharusnya kita saling musuhan, sampe gak mau saling tegur sapa sama saudara sendiri. Orang yang bisa kita percayai setelah orangtua kita itulah saudara kita. Yang pasti bakal nolongin kita disaat kita susah, itu pasti saudara kita bukan tetangga. Sebab saudara kandung kitalah yang paling dekat dengan kita. 

Jaga selagi masih ada, jangan sampe nyesel dan baru berusaha menjaga ketika udah gak ada. Satu hal yang tertinggal, ketika kamu memiliki saudara perempuan dan laki-laki sepertiku. Berusahalah bersikap adil untuk dekat, selalu ada dan menyayangi mereka. Kalo bukan kamu siapa lagi? 

Mohon maaf bila ada salah kata dalam penulisan. 

Semoga Bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun