Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Halo hai!

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"Automatic Thought", Pikiran Sesaat yang Membuat Sesat

3 Januari 2021   13:53 Diperbarui: 27 April 2022   05:18 4045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pikiran negatif menarik perhatian dengan melakukan presentasi didepan automatic thought dengan sangat ekspresif dan penuh dengan bumbu-bumbu. Sedangkan pikiran positif lebih bersifat kalem sehingga automatic thought lebih memilih pikiran negatif sebagai pemenang. 

Maka dari itu, automatic thought harus dikelola dengan baik karena dapat memengaruhi emosi dan tingkah laku jika muaranya jelas melahirkan pemikiran positif dan negatif. Automatic thought memang dapat mengarah pada pikiran positif, namun lebih dominan pada pikiran negatif. Dan pikiran negatif akan memanipulasi akal sehat manusia sehingga menciptakan overthinking. 

Pikiran negatif juga cenderung miring dan memperlihatkan pandangan tentang sesuatu yang tidak sepenuhnya benar. Lebih mengarah pada pemalsuan realitas dan menjebak pikiran kita. Dan akan membuat kita mudah overthinking dan lama-lama pengelolaan pikiran negatif itu menumpuk melahirkan stress hingga depresi. 

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun