Tak lupa aku tempeli dengan potongan kertas lipat kecil-kecil yang membentuk bunga-bunga berwarna pink layaknya kue tart di film barbie yang aku tonton. Dan crayon  merah yang aku jadikan lilin karna tak menemukan lilin sedari tadi. Ibu pun tersenyum dan memelukku. Sambil mengucapkan terimakasih. Sungguh bahagia ketika melihat senyuman ibu.Â
Imajinasiku mengatakan bahwa itu kue tart sungguhan dan harus ditiup lilinnya. Aku pun meminta ibu untuk meniup crayon lilin yang ada pada kue tart. Ayah pun tersenyum geli sambil ikut meniup crayon lilin bersama ibu.Â
Dari kisah masa kecilku, bisa dikatakan bahwa imajinasi dan kreativitas anak memiliki hubungan yang erat. Dengan adanya imajinasi akan mampu membentuk kreativitas anak.Â
Janice Beaty (2005) mengungkapkan bahwa imajinasi adalah kemampuan untuk atau melakukan fantasi yang mereka buat.Â
Menurut Kamus Bahasa Indonesia imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan (dan diangan-angan) atau menciptakan gambar-gambar (lukisan, karangan dan sebagainya) kejadian, berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Sederhannya imajinasi adalah ketika seseorang menggambarkan sesuatu yang belum ada atau sudah ada tapi dalam versi lain.Â
Imajinasi banyak dilakukan pada anak dibawah tujuh tahun. Smilansky dalam Beaty (1994) juga mengungkapkan bahwa, para pakar spesialis anak saat ini telah mengetahui bahwa imajinasi merupakan salah satu hal yang efektif untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa terutama kreativitas anak. Â
Nahh, jika kemampuan imajinasi anak berkembang secara maksimal. Kemungkinan kempuan kreativitas atas juga berkembang secara maksimal. Dengan adanya imajinasi anak akan mampu mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa adanya batasan.Â
Anak bebas berpikir sesuai pengalamannya dan khayalan yang ia miliki. Dan imajinasi akan membantu kemampuan anak berpikir fluency, fleksibility dan originality.Â
Selain itu, dampak positif ketika anak memiliki imajinasi untuk mengembangkan kreativitasnya adalah anak mampu terampil bersosialisasi  dan berkomunikasi. Membuat anak percaya diri, mandiri dan mampu bersaing. Memperkaya pengetahuan dan bisa juga untuk menemukan bakat anak. Â
Dari cerita masa kecilku, berkat dukungan orangtua ku. Pada akhirnya aku menemukan bakatku di dunia kerajinan tangan. Bakat dan sekaligus minatku dalam dunia tersebut. Dampak masa kecil yang menguntungkan bagiku hingga saat ini, karena bakat dan minat tersebut aku mampu menghasilkan karya-karya yang bernilai jual tinggi. Sungguh dukungan orangtua sangat berpengaruh pada fase ini.Â
Nahhh, setelah kita mengetahui apa baiknya jika anak memiliki imajinasi untuk mengembangkan kreativitasnya. Tinggal kita para orang tua mengapresiasi apa yang telah anak buat. Bisa dengan memberikan pujian atau memberikan media untuk anak lebih mengembangkan kreativitasnya.Â