Sungguh tak bisa berkomentar apa-apa diri ini ketika mengetahui kisah sepupuku. Cuma bisa menangis dan menyalahkan diri sendiri. Apalah daya diri ini yang masih selalu sambat ketika menuntut ilmu. Kisahnya menjadi tamparan keras diri ini untuk lebih giat lagi. Dan memanfaatkan waktu dengan baik.Â
Ada satu mimpi lagi yang dialami budheku, waktu budheku mau mengganti batu nisan Kamilah. Budhe ku bermimpi melihat Kamilah di dalam liang lahat sedang berbaring di kasur yang empuk berwarna putih, sambil membaca kitab. Di liang lahat saja Kamilah masih menuntut ilmu, bagaimana kabar diri ini yang masih tak pasti jalan hidupnya?
Semoga kisah ini menginspirasi kita semua. Agar bisa menjadi sosok seperti Kamilah. Yokk mari berjuang bersama-sama menimba ilmu. Karna aku yakin perjuangan kita gak akan pernah sia-sia.Â
Semoga Bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H