Mohon tunggu...
Siti Lailatul Fitria
Siti Lailatul Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya Semester 5

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fenomena Ragam Bahasa di Masa Pandemi Covid-19

2 November 2021   20:44 Diperbarui: 2 November 2021   21:34 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 Keberagaman bahasa Indonesia muncul di masa pandemi Covid-19. Kosakata yang sebelumnya tidak ada kini muncul kembali dengan kosakata yang lebih baru.Keberagaman kosakata baru berhubungan dengan dunia medis dan non medis yang mulai dipergunakan dalam kehidupan sosial masyarakat. Kosakata baru berasal dari bahasa asing (Bahasa Inggris) yang merupakan bahasa internasional. (Sumber gambar: www.freepik.com)

Bahasa merupakan salah satu disparitas atau perbedaan mencolok yang membedakan manusia dan binatang dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa memungkinkan manusia berkomunikasi dengan manusia yang lain dalam melakukan hubungan sosial. Bahasa bisa dikategorikan sebagai fenomena sosial yang menghubungkan antara komunikasi manusia dengan lingkungan. pada perkembangan sejarah manusia, bahasa menjadi kebutuhan hidup yang selalu melekat bagi kehidupan manusia dari dulu sampai sekarang. Hal tersebut membuat keduanya saling berhubungan, tidak dapat dipisahkan, serta saling memengaruhi satu sama lain. 

Sebagai salah satu hal yang melekat dalam diri manusia, maka bahasa pun ikut berkembang seiring dengan perkembangan kehidupan sosial manusia. Bahasa yang mulanya bersifat sosial sewaktu-saat dapat berubah menjadi regional, ataupun sebaliknya bahasa yang mulanya bersifat regional sewaktu waktu dapat berubah menjadi sosial.Perbedaan penggunaan bahasa merupakan salah satu perkembangan dari suatu bahasa atau biasa dianggap ragam bahas. Ragam bahasa merupakan suatu bentuk varian atau ragam menurut topik yang dibicarakan serta menurut media pembicaraannya (Kridalaksana dalam Rokhman, 2013: 5). 

Menurut Fishman (1972:2) terdapat berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya ragam bahasa, salah satunya dipengaruhi oleh peristiwa sosial seperti kasus pandemi Covid-19. Permasalahan global mengenai virus Covid-19 tentunya termasuk dalam sektor kesehatan, maka dari itu munculah istilah-istilah yang berkaitan dengan kesehatan atau dunia medis. 

Bahkan banyak istilah-istilah kesehatan tertentu yang tidak umum atau sporadis dipergunakan oleh para medis atau petugas kesehatan, kini sebagai istilah yang lumrah dipergunakan oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut terjadi karena ketidaksadaran penutur dalam menerima dan memakai kembali kata-kata baru dalam bahasa penutur sehari-hari. 

Bersamaan dengan munculnya virus covid-19, beragam kata baru berkaitan dengan medis juga non medis mulai dipergunakan dalam kehidupan sosial masyarakat. Istilah-istilah baru rata-rata berasal dari bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional. 

Keumuman istilah-istilah baru terjadi lantaran istilah-istilah tersebut sering tampak di berbagai media komunikasi. Media massa, khususnya media digital, memiliki peranan penting dalam memberikan informasi ketika masyarakat diharuskan tetap berada di rumah. istilah-istilah yang ada di tengah masa pandemi virus Covid-19 di Indonesia diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: Kosakata lama muncul kembali, Kosakata baru, dan Penggunaan metafora.

 Kosakata lama muncul kembali 

Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, telah memiliki istilah-istilah di berbagai bidang, termasuk kesehatan. Istilah-istilah yang digunakan tentu tidak selamanya digunakan karena istilah tersebut hanya digunakan dalam situasi dan kondisi tertentu. Maka dari itu, dikenallah kosakata lama 'muncul kembali' untuk menyebut istilah-istilah yang sudah lama tidak digunakan, kemudian dipergunakan kembali secara massal. Kemunculan kata-istilah tersebut di bidang kesehatan, khusunya di tengah masa pandemi virus Covid-19, membuat bahasa Indonesia juga terkena imbasnya. Padanan kata istilah-istilah medis yang telah diserap bahasa Indonesia dari bahasa internasional juga berdampak pada kemunculan kosakata lama bahasa Indonesia di bidang kesehatan. 

Terdapat beberapa istilah-istilah medis kosakata lama yang muncul kembali menggunakan bahasa Indonesia, yaitu (1) Bekerja dari rumah atau Work from Home (WFH), istilah bekerja dari rumah merupakan kata yang sudah ada sejak lama dipergunakan oleh masyarakat global, khsusnya ketika terjadi situasi dan kondisi yang mengharuskan mereka untuk tetap berada pada rumah. kata bekerja dari tempat tinggal mulai dipergunakan pada tahun 1995 (Kompasiana.com, 2020). 

(2) Isolasi dan Karantina, pada situasi dan kondisi pandemi Virus Covid-19, istilah isolasi dan karantina sama-sama merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah penularan semakin meluas. (3) Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Equipment (PPE), APD merupakan pakaian ataupun peralatan yang dibuat khusus untuk melindungi tubuh seseorang dari cedera. pada dasarnya APD bertujuan dalam upaya Keselamatan serta Kesehatan Kerja (K3), sesuai pada Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 1970. 

Sehingga, APD bisa dipergunakan oleh semua kalangan saat melakukan pekerjaannya dalam rangka mengurangi atau mencegah risiko, termasuk pada bidang medis. (4) Wabah, Epidemi, dan Pandemi, ketiga kata tersebut merujuk pada penyakit yang menular serta merebak di suatu wilayah menggunakan skala tertentu. wabah merupakan insiden terjangkitnya masyarakat oleh penyakit menular yang meluas secara cepat. Epidemi ialah kejadian terjangkitnya masyarakat oleh penyakit menular yang meluas secara cepat di lebih satu area dengan tingkat penyebaran yang sulit untuk diprediksi. Pandemi ialah peristiwa terjangkitnya masyarakat oleh penyakit menular yang meluas secara cepat secara dunia. (5) Spesimen, pada bahasa asing disebut specimen yang mempunyai arti yaitu contoh. 

Kosakata Baru 

Bahasa itu bersifat,  oleh karena itu munculnya kosakata baru menandakan munculnya budaya baru. Perkembangan suatu bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ialah budaya global. Budaya global yang cenderung menggambarkan penamaan ke arah 'membarat' atau westernized. Terdapat beberapa koskaata baru yang muncul di masa pandemi Covid-19, yaitu (1) Virus Korona, atau yang lebih dikenal sebagai Covid-19 atau Coronavirus Disease 2019. (2) Pasien dalam Pengawasan (PDP), istilah yang digunakan untuk orang yang memiliki gejala demam dan gangguan saluran pernapasan, serta diindikasi pernah berkontak langsung dengan orang atau lingkungan yang terinfeksi penularan virus Covid-19. 

(3) Orang dalam Pemantauan (ODP), (4) Orang Tanpa Gejala (OTG), (5) Terduga atau Suspect (6) Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), istilah yang digunakan untuk kebijakan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran dengan cara memberikan pembatasan bagi semua sektor lapisan masyarakat yang memiliki potensi penyebaran virus Covid-19.  (7) Penutupan atau Lockdown, istilah yang digunakan untuk situasi yang melarang masyarakat masuk atau meninggalkan suatu daerah atau kawasan dikarenakan kondisi yang darurat.  

(8) Pembatasan Sosial atau  Social Distancing, istilah yang diguankan untuk situasi di mana masyarakat diharuskan untuk menjaga jarak dari orang lain dan menghindari keramaian guna mencegah penularan penyakit. (9) Pembatasan Fisik atau Physical Distancing, Istilah ini hampir sama dengan istilah pembatasan sosial.  (10) Penyanitasi Tangan atau Hand Sanitizer, istilah yang digunakan untuk cairan yang umumnya terbuat dari alkohol dan triklosan untuk membersihkan tubuh dari kuman, khususnya bagian tangan. (11) Pistol Termometer atau Thermo Gun, istilah yang digunakan untuk menyebut alat bantu mengukur suhu tubuh seseorang tanpa menyentuh orang tersebut. (12) Tes Cepat atau Rapid Test (13) Tes Usap atau Swab Test (14) Kenormalan Baru atau New Normal, istilah yang digunakan untuk menyebutkan keadaan yang baru atau keadaan yang belum pernah ada sebelumnya lalu menjadi kebiasaan. 

Penggunaan Metafora 

Metafora merupakan pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Penggunaan metafora dalam sebuah tulisan ataupun ucapan ditujukan untuk menambah nilai seni dalam kalimat, serta membuat pembaca atau pendengar lebih tertarik dan tidak bosan. Beberapa koskaata penggunaan metafora yang muncul di tengah masa pandemi Covid-19, yaitu (1) Perang dan Pertempuran, Kedua istilah tersebut merujuk pada kegiatan dalam mencegah penularan virus Covid-19 atau menyembuhkan pasien yang teridentifikasi positif terjangkit virus Covid-19. (2) Medan Perang dan Medan Pertempuran, kedua istilah ini merujuk pada lokasi kejadian atau latar tempat. (3) Pahlawan dan garda, kedua istilah ini merupakan metafora yang merujuk pada pelaku atau subjek. 

DAFTAR ACUAN 

1. Fishman, J. 1972. The Sociology of Language. Massachusetts: Newburry House. 

2. Adji, N. (2020). Bahasa Indonesia di Belantara Istilah Asing Terkaid Covid-19. 11 April 2020. bebas.kompas.id. https://bebas.kompas.id/baca/opini/2020/04/ 11/bahasa-indonesia-di-belantara-istilahasing-terkait-covid-19/. Diakses pada 22 Juni 2020, 16:30 WITA 

3. Taher, A. (2020). Fenomena Bahasa di Tengah Pandemi Korona dan Masalah yang Muncul di Antaranya. 26 April 2020. Kompasiana.com. https://www.kompasiana.com/arditaher/5ea5 8e16097f36242d356fe4/fenomena-bahasadi-tengah-pandemi-korona-dan-masalahyang-muncul-di-antaranya. Diakses pada 21 Juni 2020, 18:42 WITA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun