Blurb:
1 tahun 5 bulan lebih 3 hari dan 6 jam rupanya masih belum cukup untuk mengubur kenangan yang sudah dirajut selama 6 bulan lebih 11 hari dan 15 jam. Yang bahkan masa PDKT-nya melebihi 5 kali kenaikan kelas. Setidaknya, itulah yang dialami Violyn, walau gadis itu tidak pernah mau mengakuinya.
Ini cerita tentang Violyn untuk sang mantan, Nielsen. Violyn yang mati-matian merubah diri setelah putus. Berusaha untuk menjadi cewek yang paling sempurna bagi sang mantan.
Dari penampilan hingga kepribadian, semua Violyn ubah. Bukan, bukan agar mantannya minta balikan dengannya. Tapi, hanya sekedar ingin menunjukkan bahwa keputusan sang mantan memutuskan hubungan dengannya adalah salah besar.
Violyn selalu mengaku bahwa:
"Gue udah move on kali. Stalk IG mantan cuma karena lagi iseng aja."
"Gue udah move on kali. Masih simpan nomor mantan cuma karena belum sempat hapus aja."
"Gue udah move on kali. Satu kampus sama mantan ... itu cuma kebetulan aja."
Seperti biasanya, cerita Kak Pit Sansi selalu disuguhkan dengan baik. Kisah ini relate sama kehidupan remaja jaman sekarang. Tapi jujur di awal saya bacanya kurang srek sama sikap Violyn.Â
Saya jadi merasa, apa cewek memang sekonyol itu kalau masih belum move on. Rasanya dulu saya juga pernah lama baru move on, tapi nggak sekonyol itu. Sampai-sampai dia kuliah ke tempat sang mantan cuma untuk membuat mantannya melihat perubahan pada dirinya.Â
Di sini tokoh favorit saya Lukas. Dan saya kesal kala Violyn menjadikannya pacar pura-pura dan bisa-bisanya dia mengira Lukas pacaran sama sahabatnya. Serius, Violyn benar-benar bikin hiiihhh!