Kita tidak mengenal "terlalu"
Pada sebuah kepergian
Tetapi kita telah fasih berbicara ruang dan waktu
Pada moment yang pernah kita sepakati
Aku telah menyediakan ruang untuk kau tinggali
Di dalamnya ku letakkan seberkas cahaya yang terbuat dari binar matamu
Ku pasang alarm yang berbunyi khas suaramu
Agar kau tau bahwa aku menunggumu dengan bijak
Meski kamu tidak pernah mengejanya dengan benar
Menunggummu adalah kesakitan yang ku rawat sendirian
Sedangkan kamu selalu beranggapan bahwa ini langkah benar
Mengepakkan sayap keman-mana tanpa ingin menengok sepotong hati yang terluka diterkam rindu yang tak berkesudahan
Kau benar
Bahwa Kita selalu menemukan waktu yang tepat untuk berbicara kita
tetapi kau lupa bahwa kita tidak pernah menemukan ruang tepat untuk menyediakan pundak bersama
Aku yang sudah tak sanggup merawat
memilih pergi dengan prahara pilu yang ku pendam sendiri
Sedang kau datang di saat hati telah wafat menerka prasangka sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H