Mohon tunggu...
Siti Khusnul Khotimah
Siti Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis buku A Good Change: sebuah penerapan filosofi Kaizen bagi yang sedang berada di titik terendah. Menulis seputar Self-Improvement, Growth Mindset, dan Tips Penunjang Karir. Yuk berkawan di IG dan TT @sitikus.nl ✨ Salam Bertumbuh 🌻🔥

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Food Combining ala Wisata Kampoeng Kita

2 Juli 2024   11:57 Diperbarui: 2 Juli 2024   12:12 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Akhir pekan lalu, saya berkunjung ke sebuah tempat wisata yang masih asri di Bekasi. Tempatnya masih hijau dengan pepohonan yang menaungi. Areal bermain yang luas untuk mengajak anak serta famili. 

Mengusung konsep pariwisata berkelanjutan, Kampoeng Kita yang berlokasi di Kampung Cisaat, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi berhasil menghadirkan kesinambungan antara alam dengan manusia.

Bekasi yang identik dengan julukan "kota industri" seolah tak berlaku di Kampoeng Kita. Hawanya sejuk dengan nuansa desa yang masih hijau. Sangat jauh dari polusi dan hiruk-pikuk kota industri.

Selain arena bermain anak-anak (kids playground) yang luas, wisata Kampoeng Kita juga punya sajian khas yang menerapkan konsep food combining. Menghadirkan menu prasmanan khas masyarakat Sunda yang terdiri dari sayur-mayur dan lauk-pauk. Food combining ala Kampoeng Kita bisa diandalkan sebagai inspirasi masakan keluarga di rumah.

Kombinasi makanan atau istilah kerennya dikenal dengan sebutan food combining ialah tindakan mengkombinasi atau memadukan makanan dengan kandungan gizi yang berbeda agar terbentuk pola makan yang sehat. Food combining biasanya dilakukan untuk mencegah obesitas dan menurunkan potensi kanker akibat kebiasaan makan makanan instan (fast food).

Inspirasi menu diet ini dapat dilakukan dalam skala rumahan. Meskipun sajian prasmanan rata-rata membutuhkan waktu penyiapan minimal 3 jam, karena diperlukan proses pengukusan bahan makanan agar lebih menarik.

Manfaat melakukan food combining

Alasan utama memadukan makanan ialah agar terciptanya pola makan yang sehat. Kebiasaan makan makanan instan dapat menajdi pemicu kegemukan dan kanker. Hal ini disebabkan kandungan makanan instan hanyalah pengawet, karbohidrat, dan gula. Tidak ada zat nutrisi yang dapat diserap tubuh dari makanan instan.

Pentingnya melakukan food combining supaya kesehatan kita terjaga. Memasak makanan sendiri, misalnya. Dapat memperkecil peluang masuknya zat-zat berbahaya ke dalam tubuh. Apalagi masakan tradisional seperti menu prasmanan yang menggunakan rempah sebagai zat utama dalam makanan.

Aturan dalam food combining

Dewasa ini banyak orang yang sudah mengetahui manfaat food combining, namun masih sedikit yang tergerak untuk menerapkannya. Alasannya sederhana, food combining dinilai cukup "ribet" untuk mengganti menu makan sehari-hari.  Padahal, aturan food combining hanya seperti ini saja, kok.

Dari gambar di atas dapat kita amati, bahwa nutrisi utama dalam food combining adalah sayur-mayur alias bahan pangan rendah kalori (non-starchy vegetables). Sayuran hijau dapat kita padu-padankan dengan daging sebagai sumber protein atau buah-buahan berdaging seperti alpukat dan umbi-umbian. 

Kita juga dapat menambahkan kacang dan biji-bijian sebagai sumber lemak non-kolesterol, serta mengonsumsi air kelapa atau air lemon (infuse water) sebagai asupan mineral.

Food Combining ala Menu Prasmanan

Tentu tidak semua sajian prasmanan memiliki kandungan gizi yang seimbang. Makanan yang diproses terlalu lama juga dapat mengakibatkan zat gizinya hilang. Meskipun berasal dari bahan pangan rendah kalori.

Menu prasmanan paling baik untuk dijadikan inspirasi diet sehat, yaitu: lalapan.

Namun, menu lain juga bisa diolah menjadi food combining apabila bahan pangan maupun cara pengolahannya sedikit dimodifikasi. Semakin sedikit proses pengolahan yang dilakukan pada bahan pangan, maka semakin sehat pula sumber bahan pangan tersebut.

Proses penggorengan maupun pengolahan dengan santan, apabila tidak dibatasi tingkat konsumsinya juga dapat memicu gangguan kesehatan yang serupa dengan junk food.

Sehingga, menjaga kualitas asupan merupakan upaya diri pribadi agar terhindar dari gangguan kondisi kesehatan.

***

Jangan lupa berkunjung ke wisata Kampoeng Kita!

Liburan seru bersama keluarga~

Bagikan artikel ini jika bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun