Mohon tunggu...
Siti Khusnul Khotimah
Siti Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis buku A Good Change: sebuah penerapan filosofi Kaizen bagi yang sedang berada di titik terendah. Menulis seputar Self-Improvement, Growth Mindset, dan Tips Penunjang Karir. Yuk berkawan di IG dan TT @sitikus.nl ✨ Salam Bertumbuh 🌻🔥

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Peluang dan Tantangan Kerja Digital di Sistem Konvensional

27 Juni 2024   15:34 Diperbarui: 30 Juni 2024   18:02 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komentar dari Kompasianer (Dok. penulis)

Terkadang pemikiran kita hanya terbatas pada kepentingan pribadi. Sebagai pemilik perusahaan, tentu hanya memperhitungkan keuntungan semata. Namun, penting juga untuk mengamati talenta karyawan yang cocok dengan perkembangan digital saat ini.

Cara yang paling tepat dalam memanfaatkan peluang ini, yaitu: adakan pelatihan kemampuan digital bagi karyawan.

Sederhana, namun yang paling riskan. Sesuai dengan uraian di atas, jika potensi digital hanya menjadi fokus perusahaan dan tidak melibatkan karyawan dalam pengembangannya. Otomatis, pemberdayaan karyawan melalui metode apapun tidak akan efektif.

Kurangnya pengetahuan karyawan terhadap pentingnya digitalisasi harus dijembatani dengan serangkaian pendekatan, salah satunya pendekatan inklusif. Pelatihan, seminar, workshop akan terasa percuma jika karyawan tidak memahami goals dari pembelajaran mereka.

Sehingga, sebaik-baiknya peluang adalah yang dapat mempertemukan semua kepentingan. Namun, adakah peluang tanpa tantangan di baliknya?

Threats (Tantangan)

Dalam konteks SWOT, Threats seringkali diartikan sebagai ancaman. Sebagai pemimpin perusahaan yang berpandangan positif, ancaman dapat berarti tantangan perusahaan menghadapi sikap resisten karyawan.

Hal yang paling jelas terlihat, menurunnya produktivitas karyawan yang mempengaruhi banyak aspek dalam performa perusahaan. Langkah yang harus diambil ialah sikap terbuka (openess) perusahaan untuk mendengar karyawan dari hati ke hati.

Apabila langkah tersebut gagal dilakukan perusahaan, tentu memicu gelombang resign yang tinggi. Jika ini dilihat sebagai ancaman, maka perusahaan akan segera gulung tikar. Namun, jika ini terlihat sebagai tantangan yang harus dilalui, maka ini merupakan awal yang baik untuk menyaring talenta muda baru yang ingin bertumbuh bersama.

Demikian jika konteks analisis SWOT diterapkan pada diri sendiri dalam memaknai arus digitalisasi saat ini.

Apa kekuatan terbesar kita?

Apa kelemahan terbesar kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun