Mohon tunggu...
Siti Khusnul Khotimah
Siti Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis buku A Good Change: sebuah penerapan filosofi Kaizen bagi yang sedang berada di titik terendah. Menulis seputar Self-Improvement, Growth Mindset, dan Tips Penunjang Karir. Yuk berkawan di IG dan TT @sitikus.nl ✨ Salam Bertumbuh 🌻🔥

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengintip Kerja Digital di Ruang Konvensional

26 Juni 2024   10:30 Diperbarui: 27 Juni 2024   09:29 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret kerja digital (sumber: dok. pribadi)

Sekaligus etika yang harus dipegang oleh teman-teman kerja digital di ruang publik, sebisa mungkin untuk menghargai di mana pun tempat kita bekerja. 

Di ruang publik, kita tidak hanya bersentuhan dengan laptop, data, dan deadline. Namun, ada eksistensi pengunjung lain yang layak mendapatkan fasilitas sepadan dengan kenyamanan yang kita butuhkan. 

Coffee shop merupakan contoh tempat yang paling sering menjadi lokasi pertukaran gagasan, menyelesaikan deadline, hingga merumuskan konsep gerakan sosial. 

Menariknya, belum ada tindakan dari pemerintah daerah guna mewadahi tingginya kebutuhan masyarakat akan co-working space yang nyaman dan aman. 

Padahal, kalau bicara profit dan peluang, tentu bisnis kopi ini tidak akan ada matinya. Ditambah, banyak talenta muda yang bingung mencari tempat publik yang nyaman untuk bekerja dan berkarya. 

Kenapa coffee shop yang dipilih bukan taman atau ruang perpustakaan? 

"Ada sensasi tersendiri yang menjadi magnet saat bekerja di cafe. Kita tidak sendirian. Kita bisa melihat bahkan berinteraksi dengan pengunjung lain. Ditambah, ruangan ber-AC menjadi faktor utama dalam pemilihan tempat kerja untuk WFA, bukan?"

Work From Anywhere (WFA) menjadi istilah populer di kalangan pekerja digital. Merujuk pada kegiatan kerja di mana saja, membuat aktivitas mencari cuan menjadi hal yang fleksibel dan menyenangkan. 

Sayangnya, aktivitas WFA yang sudah umum di masyarakat masih belum mendapatkan perhatian yang serius.

Jaringan WiFi stabil, ruangan ber-AC, stop kontak untuk mengisi daya, musik populer di latar belakang, serta ambience ruangan dengan dekorasi tanaman hidup membuat kerja digital di ruang konvensional seperti cafe menjadi gaya hidup baru masyarakat pinggiran kota. 

Kalau kamu lebih suka bekerja di mana? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun