Mohon tunggu...
Siti Khusnul Khotimah
Siti Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis buku A Good Change: sebuah penerapan filosofi Kaizen bagi yang sedang berada di titik terendah. Menulis seputar Self-Improvement, Growth Mindset, dan Tips Penunjang Karir. Yuk berkawan di IG dan TT @sitikus.nl ✨ Salam Bertumbuh 🌻🔥

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sedekah Gak Berkah Kalau Caranya Salah!

18 Maret 2024   12:12 Diperbarui: 18 Maret 2024   12:36 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: @sitikus.nl

Di bulan penuh berkah, kita selaku umat muslim berlomba-lomba dalam kebaikan. Baik itu kebajikan untuk diri sendiri maupun kebermanfaatan bagi orang banyak. Salah satu manfaat yang diberikan pada orang lain ialah bersedekah.

Sedekah diserap dari bahasa Arab, 'Sadaqah' yang berarti memberikan atau memberi.

Bersedekah berarti kegiatan memberikan bagian yang kita miliki (berupa harta atau bahan makanan) pada orang lain yang membutuhkan. Sedekah tidak bisa dilakukan secara sembarang. 

Sebab, kita perlu mengetahui bahwa orang yang kita berikan manfaat dari harta atau benda yang disedekahkan merupakan golongan yang layak mendapatkannya.

Saat ini banyak sekali praktik sedekah yang tidak tepat sasaran. Alokasi bantuan atau pemberian sedekah tidak menyasar golongan orang yang kurang mampu. Melainkan diterima oleh mereka yang sebetulnya mampu, namun menganggap diri mereka layak diberikan sedekah.

Baca Juga: Kembali Tidur Setelah Sahur: Rugi Dong?

Ironisnya, hal ini dimanfaatkan sebagian besar orang yang haus popularitas di media maya. Maraknya orang yang mengaku 'butuh bantuan' justru menjadi ladang cuan 'amal' bagi orang-orang yang kelebihan harta namun butuh validasi.

Sehingga, alokasi bantuan yang tidak tepat ini makin carut-marut dengan kepentingan orang yang butuh pengakuan dari orang lain bahwa dirinya 'dermawan'. Hal ini sudah cukup bagi orang-orang yang haus popularitas dan bukan meniatkan sedekah karena mengharap ridho Allah S.W.T. semata. 

Baca Juga: Tips Mengatasi Ajang Pamer saat Bukber

Maka, sedekah yang baik ialah pemberian yang memenuhi aspek berikut ini:

1. Sesuai dengan kebutuhan penerima manfaat

Sedekah yang berguna ialah sedekah yang betul-betul dibutuhkan. Misalnya, masjid di rumah kita sedang melakukan renovasi sehingga membutuhkan banyak bahan bangunan.

Jika kita bermaksud memberikan sedekah yang bermanfaat, maka kita dapat menyumbangkan beberapa sak kantong semen atau beberapa kubik pasir. Pemberian kita justru tepat guna karena kecil kemungkinan untuk disalahgunakan oleh pihak lain.

Baca Juga: Sahur Gaya Baru: Menu DEBM Tinggi Serat

2. Sesuaikan dengan kondisi pribadi

Sedekah bukan paksaan sama halnya tolong-menolong sesama manusia. Apabila kita dimintai pertolongan, namun keadaan kita juga sedang sulit. Jangan memaksakan diri!

Bantulah secukupnya dan buat mereka memahami kondisi yang tengah kita alami. Sedekah yang paling baik ialah sedekah yang diliputi perasaan ikhlas. Bukan sedekah yang kemudian dihantui rasa bersalah.

3. Simpan sedekah untukmu sendiri

Paling penting dari praktik sedekah berkah ialah "tangan kanan memberi, tangan kiri tidak mengetahui". Jangan sampai kita larut dalam kepentingan memuaskan ego pribadi. Sehingga setiap pemberian yang kita lakukan terhadap orang lain harus memberikan kepuasan berupa LIKE, KOMEN, atau SUBSCRIBE.

Baca Juga: Spot Ngabuburit ala Introvert: Ekstrovert Wajib Coba!

Makna sedekah berkah yaitu pemberian yang dilakukan dengan ikhlas, tanpa menuntut balas dalam bentuk apapun. Sekalipun kita bermaksud memberikan inspirasi bagi orang lain agar tergerak melakukan kebaikan yang sama. Jangan sampai hal itu menyakiti perasaan orang yang kita berikan sedekah.

Simpan cerita sedekah untukmu sendiri. Kamu tetap bisa menginspirasi orang untuk berbuat baik melalui sedekah ilmu yang bermanfaat.

Selamat menjalankan ibadah puasa.

Semoga ridho Allah senantiasa menyertai kita.

***

Share artikel ini jika dirasa bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun