Judul artikel ini singkat saja, namun saya harap bisa menghadirkan kembali ingatan bersama sosok "ibu" di benak pembaca.Â
Pernahkah kita di suatu senin pagi yang menjengkelkan, tiba-tiba teringat belum mengerjakan PR?Â
Atau, pernahkah saat kita sudah bersiap hendak pergi bekerja, tiba-tiba lupa memakai kaus kaki?Â
Barangkali, saat kita selesai "konser" di kamar mandi, baru teringat bahwa kita lupa membawa handuk?Â
Siapa orang pertama yang kita sebut namanya?Â
Benar, ibu.Â
Sosok ibu begitu lekat dengan keseharian kita. Dimulai dari kokok ayam berbunyi hingga malam menyelimuti, ibu selalu menjadi orang pertama yang kita repotkan.Â
Meski begitu, ibu tak pernah mengeluh atau bersikap kasar. Setiap kali kita lupa, ibu selalu datang dan membantu dengan tulus.Â
Walaupun, dalam menjalani peran sebagai seorang ibu, tak jarang kita jengkel juga dengan rengekan dan keluhan anak-anak kita.Â
Anak yang minta dibuatkan camilan sebagai alternatif untuk mengurangi jajan diluar.Â
Anak yang minta ditemani mengerjakan PR dan merajuk saat ditinggal sebentar.Â
Anak yang tidak mau diikuti ibunya saat bermain bersama teman-teman.Â
Anak yang merengek minta dibuatkan tugas prakarya sekolah menjelang waktu tidur.Â
Seorang ibu hampir tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Tetapi, ibu tidak pernah lupa akan kebutuhan anak-anaknya. Ibu (selalu) tahu!Â
Bagaimana dengan pengalamanmu menjadi seorang ibu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H